Masa pubertas didefinisikan sebagai waktu tercapainya kematangan seksual, yaitu mulai berfungsinya organ reproduksi. Pada perempuan masa ini ditandai dengan terjadinya menarche (menstruasi pertama kali). Masa reproduktif pada kehidupan seorang wanita, dimana masa ini dimulai dengan menarche dan diakhiri dengan menopause. Biasanya usia menarche normal berumur 12 tahun atau lebih dan menarche dini terjadi pada usia kurang dari 12 tahun (Boynton – Jarret et al, 2013).

Menstruasi merupakan perdarahan akibat dari luruhnya dinding sebelah dalam rahim (endometrium). Lapisan endometrium dipersiapkan untuk menerima implantasi embrio. Jika tidak terjadinya implantasi embrio lapisan ini akan luruh. Perdarahan ini terjadi secara periodik, jarak waktu antar menstruasi dikenal dengan satu siklus menstruasi (Purwoastuti, Walyani., 2015). Menstruasi berlangsung antara 2-8 hari. Setelah masa menstruasi berakhir, endometrium kemudian akan tumbuh  kembali, agar siap menerima ovum yang telah dibuahi sebagai persiapan kehamilan. Apabila tidak terjadi pembuahan, endometrium tersebut kemudian luruh akan terjadi menstruasi kembali dan seterusnya (Fairus,2011).

Faktor faktor yang mempengaruhi menarche ada usia menarche ibu, status gizi, persen lemak tubuh, status sosial ekonomi, dan aktivitas fisik.

  1. Status gizi, status gizi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan remaja termasuk menarche. Untuk menentukan status gizi remaja menggunakan indeks massa tubuh (IMT) menurut umur. IMT diperoleh dengan membagi berat badan dalam kilogram dengan kuadrat. Pada umumnya, mereka yang alat reproduksinya matang lebih dini akan memiliki IMT yang lebih tinggi dan mereka yang alat reproduksinya matang terlambat memiliki IMT yang lebih kecil pada usia yang sama (Soetjiningsih, 2007).
  2. Persen lemak tubuh, pada saat memasuki pubertas, rata – rata persentase lemak pada anak perempuan adalah 15%, setelah mencapai kematangan fisik, persen lemak dalam tubuh meningkat sebesar 28% (Krumel dan Etherton, 1996). Terjadinya menarche dipengaruhi oleh persentase lemak tubuh. Menarche akan dicapai oleh anak perempuan yang persen lemak tubuhnya mencapai 17% (Santrock, 2006).
  3. Usia menarche ibu, faktor ini penting sebagai faktor penentu usia menarche remaja putri. Usia menarche ibu dapat mempengaruhi kecepatan pertumbuhan badan anak sehingga mempengaruhi waktu menarchenya (Luigi, F., 2010).
  4. Status sosial ekonomi, status ekonomi keluarga mempengaruhi status gizi remaja, status gizi lebih akan menyebabkan pubertas menjadi lebih awal. Meningkatnya tren dalam mengkonsumsi makanan cepat saji atau makanan dalam kemasan dapat mempercepat proses pertumbuhan dan perkembangan organ, termasuk organ reproduksi (Proverawati dan Misaroh, 2009).
  5. Aktivitas fisik, penundaan menarche pada seseorang yang melakukan latihan fisik secara intensif ini berkaitan dengan penurunan produksi progesteron. Cumming et al (1994) dalam Agustin (2011) menjelaskan bahwa latihan fisik yang berat dapat menunda menarche melalui mekanisme hormonal karena menurunkan produksi progesteron dan akibatnya kematangan endometrium (lapisan dalam dinding rahim) menjadi tertunda. 

Dampak dari semakin dini menarche, maka akan semakin lambat terjadinya menopause. Sebaliknya makin lambat menarche terjadi, maka semakin cepat menopause timbul. Dampak dari masa reproduksi yang lebih panjang dapat meningkatkan resiko masalah kesehatan reproduksi. Menopause yang terlambat adalah menopause yang terjadi pada usia 55 tahun ke atas. (Prawirohardjo, S. 1998).

Menurut Pamungkas (2011), faktor yang dapat menyebabkan kanker payudara adalah wanita yang mengalami menarche dini (sebelum usia 12 tahun). Menstruasi dini sangat erat kaitannya dengan meningkatnya kadar estradiol. Selain faktor genetik, faktor pemicu kanker payudara yang umumnya menyerang kaum wanita adalah akibat hormon estrogen, terutama dalam bentuk estradiol.

Selanjutnya dampak dari terjadinya menarche dini adalah mioma uteri atau tumor jinak yang terdiri dari sel – sel otot polos, tetapi juga jaringan ikat. Sel – sel ini tersusun dalam bentuk gulungan yang jika membesar akan menekan otot uterus normal. Mioma jarang timbul sebelum masa pubertas, meningkat pada usia reproduktif dan mengalami regresi setelah menopause. Semakin lama terpapar dengan hormon estrogen seperti obesitas dan menarche dini, akan meningkatkan kejadian mioma uteri.

Kanker ovarium juga merupakan resiko dari wanita yang mengalami menstruasi dini atau terlambat menopause. Kanker ovarium merupakan tumor dengan histogenesis yang beraneka ragam, yang dapat berasal dari dermoblast (ektodermal, endodermal, mesodermal) dengan sifat – sifat histologis maupun biologis yang beraneka ragam (Sarwono,2008). Teori gonadotropin menjelaskan bahwa stimulasi terus menerus dari ovarium oleh gonadotropin lalu di tambak dengan efek lokal dari hormon endrogen mengakibatkan kenaikan permukaan epitel proliferasi dan aktivitas mitos berikutnya. Dengan demikian kemungkinan kanker ovarium berhubungan dengan jumlah siklus ovulasi dan kondisi yang menekan siklus ovulasi mungkin memainkan peran protektif (Proverawati dan Misaroh, 2009).

Dapat disimpulkan bahwa semakin lama seorang wanita yang terpapar dengan hormon yang dihasilkan selama masa reproduksi maka dapat memicu terjadinya penyakit – penyakit yang dijelaskan seperti diatas.

 

Sumber :

Boynton-Jarrett, R., Wright, R. J., Putnam, F. W., Lividoti Hibert, E., Michels, K. B., Forman, M. R., & Rich-Edwards, J. (2013). Childhood abuse and age at menarche. Journal of Adolescent Health, 52(2), 241–247.

Fairus, M. (2011). Gizi dan Kesehatan Reproduksi. Jakarta: Buku Kedokteran.

Pamungkas, Z. (2011). Deteksi Dini Kanker Payudara (Ed. 1.). Yogyakarta: Buku Biru.

Proverawati dan Misaroh. (2009). Menarche Menstruasi Pertama Penuh Makna. Yogyakarta: Nuha Medika.

Sarwono, P. (2008). Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, S. (1998). Ilmu Kandungan, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo : Jakarta

Purwoastuti dan Walyani. (2015). Asuhan kebidanan masa nifas dan menyusui. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Soetjiningsih. 2007. Tumbuh Kembang Anak. Surabaya: Penerbit Buku Kedokteran.

Krummel D.A dan Penny M. Kris-Etherton. (1996). Nutrition In Women Health. Becoming a Women : Nutrition in Adolescence. Maryland:Aspen Publishers, Inc Gaithersburg.

Santrock, John W. (2007). Perkembangan Anak. Edisi Kesebelas Jilid 1. Jakarta: erlangga. 

Luigi, F Rigon, et al. (2010). Update on Age at Menarche in Italy: Toward the Leveling Off the Seculat Trend. Journal of Adolescent Health Italia

Agustin, I,D., 2011. Hubungan Antara Status Gizi, Aktifitas Fisik dan Tingkat Sosial Ekonomi Terhadap Kejadian Menarche Remaja Putri di SMP Negeri 17 Bekasi tahun 2010. Skripsi FKM-UI Depok.

 

Written by akg

Leave a Reply