Tofu Flower Alias Kembang Tahu

 

Kembang tahu memiliki banyak nama berbeda di setiap daerah. Kembang tahu biasa juga disebut sebagai wedang tahu, tahoek, tahwa, tauwa, tauhue, bubur tahu, tofu flower, dan sebagainya. Banyak orang yang salah mengira bahwa wedang tahu merupakan salah satu makanan tradisional dari Indonesia. Ternyata, kembang tahu berasal dari negeri Tiongkok yang dibawa ke Indonesia oleh seorang imigran dari negeri tersebut pada akhir abad ke-19. 

Kembang tahu merupakan makanan tradisional yang terdiri atas kombinasi tahu yang lembut dengan kuah jahe. Rasa kembang tahu mirip dengan rasa susu kedelai dalam bentuk padat, yang berpadu dengan rasa manis dan pedasnya jahe. Tahu yang lembut pada kembang tahu berasal dari proses koagulasi sari kedelai secara utuh tanpa mengalami proses pengepresan, sehingga memiliki tekstur yang lembut mirip dengan puding. Kuah jahe pada kembang tahu menyerupai sari jahe pada umummya, namun diberi penambahan daun pandan, kayu manis hingga cengkeh agar lebih harum, dan tak lupa juga penambahan gula merah agar memiliki warna coklat pekat dengan intensitas kemanisan yang lebih tinggi. Kuah jahe pada kembang tahu juga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, karena jahe merupakan salah satu jenis rempah yang memiliki aktivitas antioksidan tinggi.

Kandungan gizi dalam kembang tahu yang disajikan dalam 100 gram, antara lain terdapat 380 kkal, lemak 13,80 gram, protein 48,90 gram, dan  karbohidrat 23,30 gram. Seperti yang diketahui, kadar protein yang terdapat pada kedelai termasuk kadar protein yang paling tinggi dibandingkan sumber pangan nabati lainnya, yaitu mencapai 40%, sehingga kembang tahu memiliki kadar protein yang cukup tinggi. Dengan kandungan gizi tersebut, ternyata banyak sekali manfaat bagi kesehatan yang didapat dari mengonsumsi kembang tahu loh! Manfaat tersebut akan dijelaskan di bawah ini. 

  1. Menjadi sumber protein yang sangat baik, terutama untuk para vegetarian yang berpantang untuk mengonsumsi produk-produk hewani dan pasien yang kekurangan mengonsumsi protein. Seperti yang sudah dijelaskan, kembang tahu terbuat dari kedelai dan kadar protein yang terdapat pada kedelai termasuk kadar protein yang paling tinggi dibandingkan sumber pangan nabati lainnya, yaitu mencapai 40%.
  2. Mencegah tersumbatnya pembuluh darah, penyebab utama stroke, meningkatkan kadar kolesterol yang baik dan mencegah penyakit jantung dimana minuman ini kaya akan vitamin, mineral, lemak tak jenuh, yang bersama-sama dapat meningkatkan kesehatan jantung. Selain itu, dalam kedelai juga terdapat senyawa isoflavon sebagai penghasil antioksidan alami, yang bermanfaat untuk kesehatan jantung.
  3. Cocok untuk penderita hipertensi, karena dapat membantu menurunkan tekanan darah. Senyawa isoflavon yang terdapat dalam kedelai memiliki aktivitas antioksidan yang dapat mencegah hipertensi dan jahe yang terdapat dalam kembang tahu dapat merangsang pelepasan hormon adrenalin dan memperlebar pembuluh darah, akibatnya darah mengalir lebih cepat dan lancar, sehingga dapat memperingan kerja jantung untuk memompa darah. 
  4. Membuat lambung menjadi nyaman, meringankan kram perut dan membantu mengeluarkan angin, menghangatkan badan serta dapat meredakan nyeri rematik, sakit kepala, dan migren.
  5. Mencegah mual dan muntah, karena jahe mampu memblok serotonin, yaitu senyawa kimia yang dapat menyebabkan perut berkontraksi, sehingga timbul rasa mual. 

Referensi

Buku Ensiklopedia 2012. Makanan Khas Banten dan Betawi. PATPI. 

Ensiklopedia Jakarta. 2019. Wedang Kembang Tahu, Kuliner. [online] Encyclopedia.jakarta-tourism.go.id. Available at: <http://encyclopedia.jakarta-tourism.go.id/post/wedang-kembang-tahu–kuliner?lang=id > [Accessed 3 September 2021].

Fatsecret.co.id. 2021. Kalori dalam A1 Kembang Tahu dan Fakta Gizi. [online] Available at: <https://www.fatsecret.co.id/kalori-gizi/a1/kembang-tahu/100g> [Accessed 3 September 2021].

Koswara, S. 2006. Jahe, rimpang dengan sejuta khasiat. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan

Palupi, N. S., Zhafira, N. R., & Nurtama, B. (2019). Optimasi Formula Tahu Lembut Instan dan Rasio Air Rehidrasi dalam Pengembangan Wedang Tahu sebagai Pangan Fungsional. Jurnal Mutu Pangan : Indonesian Journal of Food Quality, 6(2), 63-71. https://doi.org/10.29244/jmpi.2019.6.63

Yulifianti, R., Muzaiyanah, S., & Utomo, J. S. (2018). Kedelai sebagai Bahan Pangan Kaya Isoflavon. Buletin Palawija, 16(2), 84-93.

 

Written by akg

Leave a Reply