Ikan teri merupakan ikan yang hidup di daerah perairan pesisir dengan tingkat keasinan 10-15% dan termasuk ke dalam famili animalia yang disebut Engraulidae dengan nama ilmiah Stolephorus sp. Mereka hidup secara berkelompok ratusan atau bahkan hingga ribuan ekor. Seperti yang kita ketahui, seluruh bagian tubuh ikan teri dapat dikonsumsi. Oleh karena itu, ikan yang kaya akan protein dan kalsium ini berkualitas tinggi. Selain itu, ikan teri juga dapat disajikan baik dalam menu segar maupun kering dan tentunya tidak kalah bergizi dengan ikan-ikan yang lain.
- Kandungan Nutrisi pada Ikan Teri
Ikan teri dalam porsi 100 gram mengandung 74 kalori, 4,1 gram karbohidrat, 1,4 gram lemak, dan 16 gram protein.
Vitamin A : 42 IU
Vitamin B1 : 0, 24 mg
Calcium : 972 mg
Phosphor : 253 mg
Iron : 3,9 mg
Protein : 10,3 g
Makronutrien utama yang terkandung di dalam ikan teri adalah protein. Protein dapat berfungsi sebagai sumber energi apabila karbohidrat yang dikonsumsi tidak mencukupi seperti pada saat berdiet ketat atau sedang mengikuti latihan fisik secara intensif. Sebaiknya, dari total kalori yang dikonsumsi setidaknya 15% berasal dari protein. Apabila kebutuhan energi tidak mencukupi dari karbohidrat, protein dapat dijadikan sebagai sumber energi karena 1 gram protein dapat menghasilkan 4 kkal. Saat memilih makanan yang akan dikonsumsi, jangan lupa untuk memerhatikan indeks glikemik yang terkandung di dalamnya ya, Sobat AKG. Indeks glikemik adalah ukuran yang digunakan untuk mengindikasikan seberapa cepat karbohidrat dapat diubah menjadi gula oleh tubuh manusia. Ikan teri memiliki indeks glikemik rendah karena kandungan karbohidrat nya yang juga sedikit. Maka dari itu, ikan teri tidak banyak meningkatkan kadar gula darah karena melepaskan glukosa (gula) secara perlahan.
Dengan kandungan gizinya tersebut ikan teri memiliki banyak manfaat untuk kesehatan dan juga kecerdasan otak, yaitu antara lain :
- Kaya nutrisi yang baik bagi kesehatan
Ikan teri kaya akan berbagai nutrisi penting, seperti protein, lemak, kalsium, zat besi, dan kalium. Selain itu, ikan teri juga mengandung fosfor, magnesium, zinc, niacin, folat, vitamin A, dan vitamin E. Nutrisi yang bervariasi ini menjadikan ikan teri sebagai lauk yang sehat. - Ikan teri baik dikonsumsi oleh penderita diabetes
Hal ini dikarenakan ikan teri mengandung protein dan lemak baik. Ikan teri juga mengandung sangat sedikit gula dan karbohidrat sehingga tidak mudah meningkatkan gula darah. - Mampu menjaga kesehatan jantung
Ikan teri mengandung banyak minyak ikan yang sangat baik untuk kesehatan jantung. Tidak hanya itu, ikan teri juga mengandung vitamin, mineral, serta asam lemak omega-3 yang baik bagi kesehatan tubuh. Kandungan terakhir inilah yang dianggap memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan jantung. Namun, perlu diingat bahwa ikan teri banyak diolah dengan cara digoreng. Cara pengolahan seperti ini dapat membuat ikan teri yang rendah lemak jenuh jadi memiliki kandungan lemak jenuh yang tinggi, sehingga berbahaya bagi penderita kolesterol tinggi dan penyakit jantung. Oleh karena itu, sebaiknya ikan teri diolah dengan cara lain yang lebih sehat. - Baik untuk kesehatan tulang
Manfaat ikan teri dianggap baik untuk kesehatan tulang karena kandungan kalsiumnya yang tinggi. Kalsium dan fosfor pada ikan teri merupakan sumber nutrisi penting yang dibutuhkan untuk menjaga tulang dan gigi tetap kuat. - Membantu menjaga kesehatan dan fungsi otak
Memelihara kesehatan dan fungsi otak dapat dilakukan dengan salah satu cara, yaitu mengonsumsi makanan yang bernutrisi tinggi. Asam lemak lemak omega-3 tidak hanya baik untuk menjaga kesehatan jantung, tetapi juga fungsi dan pertumbuhan otak. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa pola makan sehat yang memasukkan ikan di dalamnya dapat mencegah dampak buruk efek penuaan pada otak dan mengurangi risiko depresi dan stroke.
Sumber
Health, H., 2015. Glycemic Index and Glycemic Load for 100+ Foods-Harvard Health. [Online]
Available at: [online] Harvard Health. Available at: https://www.health.harvard.edu/diseases-and-conditions/glycemic-index-and-glycemic-load-for-100-foods. [Accessed 12 February 2020].
Proverawati, A., 2010. Ilmu Gizi untuk Keperawatan dan & Gizi Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Sulistyoningsih, H., 2011. Gizi untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Wirakusumah, 2008. Mencegah Osteoporosis. Jakarta: Penebar Plus.


Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.