Chamomile merupakan tumbuhan obat tradisional yang sudah dikenal puluhan tahun lalu. Ada 2 jenis varietas dari tumbuhan ini, yaitu German chamomile (Chamomilla recutita) dan Roman chamomile (Chamaemelum nobile). Aromanya yang harum membuat tumbuhan ini sering dijadikan sebagai bahan untuk aromaterapi. Dibalik aromanya yang harum, chamomile juga mengandung berbagai flavonoid, seperti apigenin, quercitin, dan patuletin, yang berperan dalam kesehatan.
Saat ini teh chamomile semakin populer di dunia dan dipercaya sebagai teh yang baik untuk diminum sebelum tidur agar tidur menjadi nyenyak. Teh chamomile sering dikonsumsi untuk mengurangi rasa cemas dan mengatasi gangguan tidur, seperti insomnia. Sebab chamomile dipercaya mempunyai efek yang menenangkan. Efek ini timbul karena adanya senyawa apigenin yang melekat pada reseptor spesifik, yaitu reseptor benzodiazepine, di otak.
Namun selain mempunyai manfaat untuk mengurangi rasa cemas dan mengatasi insomnia, kandungan flavonoid pada chamomile juga berperan sebagai antioksidan yang dapat mengurangi risiko terkena beberapa penyakit, seperti penyakit kardiovaskular, kanker, dan lainnya.
Sumber:
Srivastava J.K., & Gupta S. 2015. Chamomile: A Herbal Agent for Treatment of Disease of the Elderly. UK: Elsevier
Srivastava J.K., Shankar E., & Gupta S. Chamomile: A Herbal Medicine of The Past with Bright Future. Molecular Medicine Report. 2011.
Berkheiser K. 2019. The Best Bedtime Teas that Help You Sleep. Available at: www.healthline.com/nutrition/teas-that-help-you-sleep#1


Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.