Cabai merupakan anggota genius capsicum. Buahnya dapat digolongkan sebagai sayuran maupun bumbu. Rasa pedasnya sering digunakan sebagai penguat rasa makanan. Bahkan makanan pedas rasanya kurang apabila tidak menggunakan cabai. Cabai sendiri mengandung berbagai macam senyawa yang berguna bagi Kesehatan manusia. Cabai mengandung antioksidan yang berfungsi untuk menjaga tubuh dari serangan radikal bebas. Kandungan terbesar antioksidan ini ada pada cabai hijau. Cabai juga mengandung lasparaginase dan capsaicin yang berperan sebagai zat anti kanker. Selain itu terdapat kandungan vitamin c yang tingi pada cabai serta 0 kolesterol.
Cabai juga memiliki beberapa keunggulan seperti mudah dibudidayakan sehingga menjadi komoditas yang menguntungkan. Cabai kemudian menjadi kebutuhan setiap masyarakat yang menginginkan rasa makanan yang kuat. Tapi, tidak selamanya cabai bisa didapatkan dengan mudah. Cabai adalah salah satu tanaman yang mudah terserang hama dan bila tidak dikonsumsi akan cepat busuk karena cabai sendiri sulit untuk diawetkan. Oleh karena itu, tentu kita harus mencari alternative lain Ketika sulit mendapatkan cabai. Berikut adalah bahan bumbu pedas selain cabai.
1. Wasabi
Wasabi adalah sejenis parutan rimpang dan termasuk tanaman asli jepang dari suku kubis kubisan. Wasabi memiliki rasa pedas dan aroma yang menyengat. Wasabi sering digunakan untuk pengolahan makanan Jepang yang berupa sushi dan sashimi. Para chef yang ada di Jepang menggunakan wasabi sebagai penetralisir bau amis dan penguat rasa. Wasabi sendiri memiliki senyawa antimikroba yang menghambat pertumbuhan bakteri. Bukan hanya itu, wasabi mengandung sejumlah vitamin seperti vitamin c, vitamin a, vitamin b12 serta vitamin k. Wasabi mampu menurunkan resiko kanker dan mampu mengobati rasa sakit akibat peradangan. Manfaat lain wasabi yaitu melancarkan system pencernaan dan mencegah obesitas.
2. Pala
Buah pala adalah salah satu jenis rempah rempah yang terkenal dan digunakan sebagai bahan tambahan masakan. Buah pala memiliki ciri rasa pedas yang hangat dan bisa dicampur dengan berbagai macam olahan. Buah pala juga memiliki aroma yang khas karena mengandung minyak astiri pada daging buahnya. Minyak inilah yang biasanya dipakai sebagai campuran parfum dan sabun. Selain itu, manfaat lain dari buah pala adalah mengatasi masalah pencernaan dan menjaga kesehatan mulut. Buah pala juga mengandung magnesium yang tinggi sehingga mampu mengobati masalah tidur atau insomnia. Buah pala juga membantu mengendalikan tekanan darah dan merawat kulit karena mengandung vitamin a dan c.
3. Merica
Merica atau biasa kita sebut lada (dibeberapa wilayah disebut sahang) adalah tanaman yang memiliki beberapa kandungan kimia yang ada didalamnya. Masyarakat pada umumnya mengenal lada putih dan lada hitam yang kemudian digunakan sebagai penguat rasa pada makanan. Rasa pedas yang hangat dari kandungan piperina ini biasa dipakai untuk membuat sup dan pasta. Lada sendiri merupakan buah mentah yang dihasilkan dari tanaman piper nigrum yang menjadi komoditas utama perdagangan pada abad ke 18. Merica mengandung kalsium, zat besi, magnesium serta vitamin a, vitamin b 12, serta vitamin k. Satu sendok teh merica mengandung 6 kalori, 0.2 gram protein, 1.4 gram karbohidrat dan 0.6 gram serat. Merica sendiri memiliki manfaat yaitu meredakan flu, mengobati penyakit lambung, dan dipercaya mampu meredakan radang sendi.
4. Jahe
Jahe adalah jenis rempah rempah yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Tanaman yang berasal dari suku zingiberaceae ini biasanya dikonsumsi dalam bentuk minuman dan jamu. Rasa pedas yang hangat serta melegakan pada jahe dipercaya mampu mengatasi masuk angin. Jahe juga mengandung minyak astiri yang kemudian dipakai untuk industry obat, kosmetik, dan olahan makanan. Manfaat lain jahe antara lain mencegah kanker, memperlancar system pencernaan, meredakan mual, dan mengendalikan tekanan darah.
5. Paprika
Paprika merupakan salah satu bahan masakan yang cukup popular belakangan ini. Paprika biasa ditambahkan pada hidangan salad, tumis, hingga seafood. Tumbuhan ini masih sejenis dengan cabai, namun bedanya paprika tidak mengandung capsaicin seperti cabai. Oleh karena itu, paprika bercita rasa manis pedas. Paprika memiliki beragam warna seperti kuning, merah, dan hijau. Perbedaan warna tersebut menandakan nutrisi yang berlainan pada tiap masing masing warna. Paprika mengandung vitamin a, vitamin c, vitamin b6, vitamin k, folat, niosin, thiamin, dan berbagai senyawa bermanfaat lainnya. Paprika membantu menurunkan berat badan karena hanya mengandung 37 kalori. Selain itu, ,mengonsumsi paprika baik untuk kesehatan mata dan meningkatkan kekebalan tubuh. Pada paprika merah terdapat banyak zat besi yang bermanfaat untuk mencegah anemia.
Sumber :
Budiarti, A., & Elisa_Kurnianingrum, D. A. (2017). Pengaruh suhu dan lama penyimpanan terhadap kandungan vitamin c dalam cabai merah (Capsicum annuum. L) dan aktivitas antioksidannya. JIFFK: Jurnal Ilmu Farmasi dan Farmasi Klinik, 134-140.
Iswadi, D. (2019). KAJIAN EKSPERIMEN DAN PEMODELAN PENGERING DAUN WASABI DALAM PENGERING RAK DENGAN PEMANAS GAS. Jurnal Ilmiah Teknik Kimia, 3(1), 8-16.
Bustaman, S. (2008). Prospek pengembangan minyak pala banda sebagai komoditas ekspor Maluku. Jurnal Litbang Pertanian, 27(3), 93-98.
Kanopa, I. U., Momuat, L. I., & Suryanto, E. (2012). Aktivitas Antioksidan Tepung Pisang Goroho (Musa spp) yang Direndam dengan Beberapa Rempah-Rempah. Jurnal MIPA, 1(1), 29-32.
Harwati, C. T. (2012). Khasiat jahe bagi kesehatan tubuh manusia. Innofarm: Jurnal Inovasi Pertanian, 8(1).
Amir, A. N., Lestari, P. F., & Sumantri, I. (2013). Pengambilan oleoresin dari limbah ampas jahe industri jamu (PT. Sido Muncul) dengan metode ekstraksi. Jurnal Teknologi Kimia dan Industri, 2(2), 88-95.
Iflah, T. (2012). PENGARUH KEMASAN STARCH-BASED PLASTICS (BIOPLASTIK) TERHADAP MUTU TOMAT DAN PAPRIKA SELAMA PENYIMPANAN DINGIN. Journal of Agroindustrial Technology, 22(3).


Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.