Siapa yang tidak kenal dengan garam?

Garam sudah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat, karena tanpa ditambahkan garam, masyarakat menganggap makanan menjadi kurang enak. Garam yang biasa digunakan di masyarakat adalah garam yang terbuat dari natrium/sodium, yaitu garam NaCl. Sodium ternyata sangat berperan dalam mengatur volume cairan dalam tubuh. Sodium juga berperan dalam mengatur kadar asam basa tubuh. Ketika dikonsumsi, sodium akan diserap oleh usus, kemudian berjalan dengan bebas dalam darah, hingga mencapai ginjal yang akan menyaring semua sodium dalm darah. Ketika kadar sodium dalam darah meningkat, maka tubuh akan memberikan sinyal haus dan membuat orang akan minum sampai batas yang ditentukan, kemudian ginjal akan mengekskresikan air dan sodium yang berlebih. Terlalu banyak dan terlalu sedikit sodium, akan meningkatkan risiko terkena penyakit jantung.

Batas sodium yang boleh dikonsumsi, sudah diatur sedimikian rupa supaya tetap rendah, namun cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Batas atas konsumsi sodium untuk dewasa adalah 2300 mg per harinya. Kebanyakan sodium dalam kadar tinggi terdapat pada makanan yang sudah diproses. Buah dan sayur segar biasanya akan memiliki kadar sodium yang lebih rendah daripada makanan yang sudah melewati pengolahan. Pada faktanya, 75% sodium yang dikonsumsi, berasal dari garam yang ditambahkan pada proses pengolahan pabrik, 15% dari garam saat pemasakan dan garam meja, serta hanya 10% yang berasal dari makanan segar.

Penurunan kadar sodium dalam darah dapat diikuti dengan muntah-muntah, diare, dan berkerringat hebat. Pada masa-masa pelatihan rutin, seorang atlit dapat kehilangan banyak sodium karena berkeringat, dan minum sangat banyak air, sehingga dapat menderita HYPONATREMIA (kadar sodium yang terlalu rendah dalam darah). Hyponatremia disebabkan oleh kekurangan sodium yang berlebih, bukan kurangnya asupan sodium. Kelebihan konsumsi sodium paling terlihat dari edema dan tingginya tekanan darah. kelebihan sodium yang terus menerus dalam darah akan menyebabkan risiko hipertensi menjadi semakin tinggi

Referensi :

Whitney, E. et al. 2016. Understanding Nutrition. 14th ed. Stamford : Cengage Learning.

Written by akg

Leave a Reply