Buah ceri adalah makanan padat nutrisi dengan kandungan kalori yang relatif rendah dan sejumlah besar nutrisi penting. Buah ceri berbentuk bulat berukuran sebesar kelereng atau sedikit lebih besar. Buah ceri memiliki kulit yang tipis dan warnanya beragam tergantung varietas, ada berwarna kuning, merah kehitaman, atau ungu kemerahan. Buah ceri mengandung komponen makanan bioaktif termasuk serat, polifenol, karotenoid, vitamin C, dan kalium yang merupakan sumber antioksidan dan anti-inflamasi yang tinggi. Selain itu, ceri juga merupakan sumber triptofan, serotonin, dan melatonin yang baik. Ceri juga mengandung antosianin utama berupa isoquerxitrin dan quercetin. Selain antosianin, ceri juga termasuk kaya akan hidroksisinamat dan flavin-3-ols.
Meskipun ada lebih dari seratus kultivar ceri, ceri dikelompokkan menjadi dua jenis utama, ceri manis (Prunus avium L.) dan ceri asam (Prunus cerasus L.). Mayoritas 20-25% ceri manis dikonsumsi segar dan sisanya diproses sebagai brined, canned, frozen, dry, atau juice. Sedangkan, 97% ceri asam diproses untuk dimasak dan dipanggang. Ceri biasanya akan kita temukan sebagai hiasan pada kue tart, namun ceri juga bisa dikonsumsi dalam bentuk selai, minuman kaleng, jus atau dikonsumsi secara langsung. Ceri tidak boleh direbus karena akan merusak vitamin c dan sejumlah nutrisi lainnya.
Mengingat konsentrasi senyawa bioaktif yang tinggi dalam ceri, tidak mengherankan jika mengonsumsi ceri dapat meningkatkan kesehatan. Ada beberapa manfaat kesehatan yang didapat dari mengonsumsi buah ceri, yaitu :
- Mengatasi kadar asam urat
Vitamin C dalam buah ceri cukup tinggi yaitu dengan nilai gizi 9,7 mg yaitu sekitar 16 % per 100 g buah ceri. Vitamin C tersebut mempunyai efek urikosurik, yaitu efek yang dapat menurunkan kadar asam urat dalam darah dan meningkatkan pengeluaran asam urat dalam urine. Kandungan antosianin yang terdapat dalam buah serta kulit buah ceri juga dapat dimanfaatkan dalam mengatasi penyakit asam urat dan memulihkan konsentrasi asam urat plasma (UA). Dalam studi kasus crossover baru-baru ini dengan 633 pasien asam urat, konsumsi ceri segar atau ekstrak ceri selama periode 2 hari dikaitkan dengan risiko serangan asam urat 35% lebih rendah dibandingkan dengan tidak mengonsumsi ceri.
- Mengurangi peradangan dan nyeri radang sendi
Buah ceri mengandung antosianin yang merupakan zat anti-inflamasi yang dapat mengurangi peradangan sehingga dapat digunakan untuk mengurangi nyeri sendi. Sebuah studi tahun 2012 menunjukkan bahwa dengan meminum jus ceri dua kali sehari selama 21 hari dapat mengurangi rasa sakit dan pembengkakan akibat peradangan pada osteoarthritis (OA).
- Mengatasi insomnia
Ada hubungan positif di antara meningkatkan tidur dan mengonsumsi ceri. Mengonsumsi ceri atau jus ceri dapat membantu dalam mengatasi insomnia dan meningkatkan kualitas tidur. Buah ceri kaya akan senyawa pendorong rasa kantuk seperti melatonin, triptofan, dan serotonin. Para peneliti menduga, polifenol pada ceri dapat memengaruhi kebiasaan tidur.
- Meningkatkan kekebalan
Ceri mengemas antioksidan dan antivirus yang kuat. Flavonoid, sejenis antioksidan dalam buah ceri, dibuat oleh tanaman untuk melawan infeksi. Penelitian menunjukkan bahwa bahan kimia ini dapat berdampak signifikan pada fungsi sistem kekebalan tubuh.
- Mencegah kanker
Ceri adalah salah satu buah dengan kandungan antosianin tinggi, yang terbukti bisa melawan sel kanker. Antosianin ini membantu untuk memeriksa sel-sel kanker yang ada di dalam tubuh dan menghentikan pertumbuhannya yang tidak terkendali serta membantu menghambat penuaan dini dengan melawan radikal bebas dalam tubuh yang membuat kulit terlihat lebih tua.
- Menurunkan resiko terkena diabetes
Antosianin dalam ceri dapat menurunkan kadar glukosa darah dengan memperlambat produksi glukosa dari karbohidrat kompleks, output glukosa hati, penurunan produksi glukagon oleh pankreas sel α, dan meningkatkan pengambilan produksi glukosa hati dan insulin oleh pankreas sel β. Efek antosianin dari ceri membantu menjaga kesehatan tubuh, tetapi terlebih lagi, ceri memiliki peringkat lebih rendah daripada banyak buah pada indeks glikemik. Itu berarti manfaat buah ceri tidak memicu lonjakan dan menurunkan kadar gula darah dan insulin.
Manfaat buah ceri akan lebih maksimal jika buah ceri yang dikonsumsi berkualitas. Oleh karena itu, bila ingin membeli ceri, pastikan memilih ceri yang segar, tangkai buahnya masih dalam kondisi baik dan berwarna hijau segar. Buah ceri yang baik biasanya besar, kulitnya berkilau, keras dan berwarna lebih gelap. Jangan memilih buah ceri yang kecil dan lembek. Ceri yang tidak segar mudah terkontaminasi oleh jamur Aspergillus yang menghasilkan aflatoksin, yang bersifat karsinogen dan sangat beracun.
Walaupun baik untuk kesehatan, tetapi tidak baik jika mengonsumsi ceri berlebihan. Ceri memiliki kandungan antioksidan yang tinggi, jika dikonsumsi dalam dosis tinggi tidak aman dan berbahaya bagi kesehatan, ceri bisa menimbulkan diare, kram, mual, muntah, dan demam. Saat ingin mengonsumsi buah ceri secara langsung, kita juga harus berhati-hati untuk menghindari menggigit bagian biji, tangkai dan daun buah ceri, karena bagian buah ceri tersebut mengandung racun hidrogen sianida yang beracun. Gejala keracunan yang dapat ditimbulkan hidrogen sianida seperti kepala pusing, muntah, sesak napas, tekanan darah meningkat, denyut jantung lebih cepat, hingga gagal ginjal.
Sumber:
Dalimartha, S., dan Adrian, F. 2013. Fakta Ilmiah Buah Sayur. Jakarta: Penebar PLUS+.
Kelley, D., Adkins, Y. dan Laugero, K., 2018. A Review of the Health Benefits of Cherries. Nutrients, [online] 10(3), p.368. Available at: <https://www.mdpi.com/2072-6643/10/3/368/htm> [Accessed 27 October 2020].
Muaris, Hindah. 2014. Bahaya Buah dan Sayuran + Panduan Konsumsi yang Benar. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Perwitasari, Nur H., 2019. Khasiat Kecantikan yang Dikandung Buah Ceri – Tirto.ID. [online] tirto.id. Available at: <https://tirto.id/khasiat-kecantikan-yang-dikandung-buah-ceri-ehKs> [Accessed 26 October 2020].
Prihatini, Destri A., 2019. 5 Buah yang Bantu Atasi Insomnia: Kiwi, Pisang, Hingga Nanas – Tirto.ID. [online] tirto.id. Available at: <https://tirto.id/5-buah-yang-bantu-atasi-insomnia-kiwi-pisang-hingga-nanas-ejPK> [Accessed 26 October 2020].
Saputri, Tria A., Istanto, W. dan Cholis A, N., 2018. Analis Kesehatan Sains Pengaruh Pemberian Jus Ceri (Prunus Avium) Terhadap Perubahan Kadar Asam Urat Dalam Darah. Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya, 7(1), p.561.



Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.