Selamat Hari Pangan Sedunia!

Halo, Sobat AKG! Selamat hari pangan sedunia ya! Pada info gizi kali ini, kami akan berbagi dengan Sobat AKG semua terkait keamanan pangan, baik dari sisi lingkungan maupun dari sisi gizinya. Keamanan pangan merupakan upaya yang dilakukan untuk mencegah makanan dari kemungkinan tiga cemaran sehingga aman untuk dikonsumsi. Tiga cemaran tersebut adalah cemaran fisika, kimia, dan biologi. Contoh cemaran fisik adalah seperti staples, batu, atau serangga mati pada makanan, cemaran kimia contohnya adalah MSG, pemanis buatan, dan sodium nitrat, serta cemaran biologi yaitu bakteri atau virus. Penting sekali bagi kita untuk menjaga keamanan pangan yang akan kita konsumsi agar tidak menimbulkan bahaya bagi tubuh kita.

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah kontaminasi pangan dari cemaran-cemaran tersebut adalah dengan mencuci bahan pangan yang akan kita olah, memasak bahan pangan hingga matang, tidak membiarkan makanan terlalu lama dalam suhu kamar dan terbuka, dan yang terakhir apabila makanan tidak segera dikonsumsi bisa disimpan di lemari pendingin terlebih dahulu.

Para praktisi kesehatan lingkungan akhirnya berkontribusi dalam menjaga keamanan pangan melalui proses yang dikenal dengan Hazard Analysis Critical Point atau yang biasa disingkat dengan HACCP. Sistem HACCP didefinisikan sebagai suatu manajemen untuk menjamin keamanan produk pangan dalam industri pengolahan pangan dengan menggunakan konsep pendekatan yang bersifat logis, sistematis, kontinu, dan komprehensif yang bertujuan untuk mengidentifikasi, mengawasi, dan mengendalikan bahaya yang berisiko tinggi terhadap mutu dan keamanan produk pangan. 

Terdapat 7 prinsip dasar penting dalam sistem HACCP, yaitu:

  1. Analisis bahaya dan penetapan risiko beserta cara pencegahannya
  2. Identifikasi dan penentuan titik kendali kritis di dalam proses produksi
  3. Penetapan batas kritis terhadap setiap  titik kendali kritis yang telah teridentifikasi, 
  4. Penyusunan prosedur pemantauan dan persyaratan untuk memonitor titik kendali kritis, 
  5. Menetapkan tindakan koreksi yang harus dilakukan bila terjadi penyimpangan pada batas kritisnya, 
  6. Melaksanakan prosedur yang efektif untuk pencatatan dan penyimpanan data, dan 
  7. Menetapkan prosedur untuk menguji kebenaran.

Selain memperhatikan aspek keamanan pangan dari sisi lingkungan, penting juga bagi kita untuk memperhatikan makanan yang kita makan agar sesuai dengan prinsip gizi seimbang. Gizi seimbang menggantikan istilah 4 sehat 5 sempurna yang sudah dikenal oleh kebanyakan orang dan juga pastinya oleh Sobat AKG semua. Slogan 4 sehat 5 sempurna sudah tidak digunakan lagi di saat sekarang karena sudah tidak sesuai lagi dengan permasalahan gizi akhir-akhir ini sehingga perlu adanya pembaharuan dengan slogan dan visual yang sesuai dengan kondisi saat ini. 

Gizi seimbang adalah susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip keanekaragam pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih, dan memantau berat badan secara teratur dalam rangka mempertahankan berat badan normal untuk mencegah masalah-masalah gizi. Sehingga, perbedaan mendasar antara slogan 4 sehat 5 sempurna dengan pedoman gizi seimbang adalah “konsumsi makan sehari-hari harus mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah (porsi) yang sesuai dengan kebutuhan setiap orang atau kelompok umur”

 

Pedoman gizi seimbang memiliki sepuluh pesan yang pastinya sangat bermanfaat jika kita implementasikan dalam kehidupan kita sehari-hari. Sepuluh pesan yang terkandung antara lain:

  1. Syukuri dan nikmati anekaragam makanan. Semakin beragam jenis pangan yang dikonsumsi, semakin mudah bagi kita untuk memenuhi kebutuhan gizi. Semakin beragam pangan yang dikonsumsi, maka akan semakin mudah pula tubuh memperoleh berbagai zat lainnya yang bermanfaat bagi kesehatan. Cara menerapkan pesan ini adalah dengan mengonsumsi makanan pokok, lauk-pauk, sayuran, buah-buahan, dan minuman.
  2. Perbanyak makan sayuran dan cukup buah-buahan sebagai sumber vitamin, mineral, dan serat pangan.
  3. Biasakan mengonsumsi lauk pauk yang mengandung protein tinggi, seperti daging sapi, daging ayam, ikan, kacang-kacangan, tahu, dan tempe.
  4. Biasakan mengonsumsi anekaragam makanan pokok
  5. Batasi konsumsi pangan manis, asin, dan berlemak. Gunakan istilah G4G1L5 sebagai pengingat pembatasan konsumsi gula, garam, dan lemak, yaitu 4 sdm gula, 1 sdt garam, dan 5 sdm minyak. 
  6. Biasakan sarapan pagi untuk memenuhi sebagian kebutuhan gizi harian dalam rangka mewujudkan hidup sehat, aktif, dan produktif
  7. Biasakan minum air putih yang cukup dan aman, dengan mengonsumsi air sekitar 2 liter atau 8 gelas sehari.
  8. Biasakan membaca label pada kemasan pangan untuk mengetahu bahan-bahan yang terkandung dalam makanan tersebut.
  9. Cuci tangan pakai sabun dengan air bersih mengalir untuk mencegah kuman dan bakteri berpindah dari tangan ke makanan yang akan dikonsumsi dan juga agar tubuh tidak terkena kuman.
  10. Lakukan aktivitas fisik yang cukup dan pertahankan berat badan normal. Aktivitas fisik dikategorikan cukup apabila seseorang melakukan olahraga selama 30 menit setiap hari atau minimal 3-5 hari dalam seminggu. 

Referensi:

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2014 Tentang Pedoman Gizi Seimbang. 

Written by akg

Leave a Reply