Raw Food Diet sudah dikenal sejak tahun 1800-an, namun baru menjadi populer di tahun-tahun terakhir ini. Penganut dari Raw Food Diet percaya bahwa mengonsumsi raw food adalah yang paling ideal bagi kesehatan manusia dan mempunyai banyak manfaat, seperti penurunan berat badan dan status kesehatan yang lebih baik. Namun, banyak ahli kesehatan yang menyarankan untuk waspada terhadap Raw Food Diet karena dapat berdampak negative pada kesehatan. Sebenarnya apa sih Raw Food Diet ini dan bagaimana cara kerja Raw Food Diet? Yuk kita simak pada Info Gizi kali ini!
Raw Food Diet merupakan salah satu jenis diet yang terdiri atas kebanyakan makanan mentah dan tidak melalui proses tinggi. Makanan yang disebut mentah adalah apabila tidak pernah dipanaskan diatas suhu 40-48oC, termasuk di pasteurisasi ataupun dirawat dengan pestisida, atau mengalami proses apapun. Sebaliknya, yang ditawarkan sebagai alternative metode persiapan makanan adalah juicing, blending, dehydrating, soaking, dan sprouting. Mirip dengan pola makan vegan, Raw Food Diet kebanyakan menggunakan bahan makanan dari tumbuhan, seperti buah, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Namun, tetap ada beberapa orang yang mengonsumsi daging ataupun telur mentah. Selain itu, mengonsumsi suplemen juga sangat tidak disarankan dalam Raw Food Diet. Menurut pendukungnya, proses pemasakan yang dilakukan pada makanan dapat mengganggu kesehatan manusia karena banyak menurunkan nilai gizi dalam makanan.
Para pendukung Raw Food Diet mungkin merasa konsumsi banyak makanan mentah adalah ideal bagi kesehatan manusia. Namun, teori ini tidak memiliki landasan akademik yang kuat. Bahkan, penelitian menemukan bahwa makanan mentah maupun masak sama-sama memiliki manfaat bagi kesehatan. Klaim yang diberikan oleh pendukung Raw Food Diet adalah proses pemanasan yang tinggi dapat merusak enzim dalam makanan. Proses pemasakan yang tinggi memang merusak sebagian enzim dalam bahan makanan, namun enzim yang sama akan rusak dalam lingkungan asam di lambung. Dan tubuh kita sendiri sesungguhnya mampu memproduksi enzim untuk proses kimiawi tubuh. Selain itu, para pendukung Raw Food Diet juga menyatakan bahwa proses memasak makanan dapat menurunkan nilai gizi dalam makanan. Memang, proses pemasakan dapat menurunkan nilai gizi tertentu, terutama vitamin larut air seperti vitamin C dan vitamin B, namun proses pemasakan dapat meningkatkan penyerapan gizi dan antioksidan dalam makanan. Proses pemasakan juga membantu melawan komponen-komponen berbahaya dalam makanan dan membunuh bakteri perusak.
Makanan segar dan mentah memang menjadi salah satu bagian penting dalam pola makan. Namun, proses pemasakan juga memberikan dampak baik yaitu membuat makanan lebih mudah diserap dalam tubuh. Pola makan yang mengonsumsi kebanyakan makanan mentah memang dapat menurunkan berat badan, tapi perlu diwaspadai kalau hal ini juga dapat menyebabkan seseorang tidak memenuhi kebutuhan hariannya. Akhir kata, pola makan yang ideal bagi kesehatan adalah kombinasi dari makann masak dan makanan mentah.
Sumber : Jones, Taylor. (2017). The Raw Food Diet: A Beginner’s Guide and Review. Healthline Media. Dapat diakses di: https://www.healthline.com/nutrition/raw-food-diet#section8
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.