Haloo, sahabat setia AKG. Kalau di pembahasan sebelumnya kita membahasa mengenai
kurma yang mengandung banyak gula dan memiliki manfaat sebagai terapi anemia.
Pembahasan kali ini akan membahasa mengenai gula itu sendiri. Lebih tepatnya pembahasan
mengenai perbedaan karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks. Yuuuk disimak
teman-teman.
Apa sih karbohidrat itu?
Karbohidrat merupakan senyawa yang terbentuk dari molekul karbon, hidrogen dan oksigen.
Sebagai salah satu jenis zat gizi, fungsi utama karbohidrat ini adalah menghasilkan energi di
dalam tubuh. Karbohidrat sederhana biasanya disebut sebagai gula. Karbohidrat sederhana ini
termasuk monosakarida dan disakarida. Gula monosakarida merupakan unit sederhana yang
hanya terdiri dari satu molekul diantaranya glukosa, fruktosa, ribosa dan galaktosa.
Sedangkan disakarida merupakan gabungan dua molekul dari monosakarida. Glukosa,
fruktosa, dan galaktosa adalah tiga monosakarida yang paling umum dalam makanan kita.
Perbedaan dari ketiga molekul ini berbeda dalam tingkat kemanisannya. Perlu kalian tahu,
bahwa glukosa merupakan jenis monosakarida yang paling banyak terdapat dalam tubuh kita.
Glukosa ini merupakan sumber energy yang lebih disukai otak, dan juga glukosa ini
merupakan sumber energy yang sangat penting untuk seluruh sel. Namun, gula yang
merupakan paling manis diantara yang lainnya ialah fruktosa, dan ini terdapat secara alami di
dalam buah-buahan dan sayuran, oleh karena itu fruktosa disebut sebagai gula buah.
Karbohidrat kompleks ini diantaranya adalah oligosakarida dan polisakarida. Gula
oligosakarida ini merupakan gula yang terdiri dari 3 – 10 monosakarida. Gula oligosakarida
ini ditemukan di banyak kacang, kubis, kecambah brussels, brokoli, dan biji-bijian.
Sedangkan polisakarida meliputi pati, glikogen, dan sebagian besar serat. Sumber makanan
yang sangat baik dari pati termasuk gandum, beras, jagung, barley, kacang polong (kacang
polong, kacang, dan lentil), dan umbi-umbian (kentang dan ubi jalar).
Bagaimana sih tubuh mencerna karbohidrat?
Glukosa adalah bentuk gula sederhana yang digunakan tubuh kita untuk menghasilkan
energi, dan tujuan utama pencernaan karbohidrat adalah memecah polisakarida dan
disakarida menjadi monosakarida yang kemudian dapat diubah menjadi glukosa, yang
kemudian diubah menjadi energy. Oleh karena itu mengkonsumsi karbohidrat sederhana akan
menyebabkan meningkatnya kecepatan penyerapan gula yang akan menyebabkan lonjakan
gula darah, sehingga bisa menyebabkan diabetes mellitus tipe 2. Penyerapan cepat ini
menyebabkan tubuh harus segera membakar energi sebelum tertimbun menjadi lemak dan
menyebabkan obesitas. Penyerapan cepat ini juga akan memaksa diri untuk makan lebih
banyak karena perut tidak akan kenyang untuk waktu yang lama. Ketika perut Anda kosong,
Anda akan lapar dan makan lagi. Sedangkan karbohidrat kompleks memiliki waktu yang
lebih lama untuk membentuk energy, sehingga membuat tubuh merasa kenyang lebih lama
karena sebelum membentuk energy, karbohidrat kompleks ini harus dipecah dulu untuk
menjadi monosakrida. Nah jenis karbohidrat sederhana ini terdapat pada beberapa makanan,
diantaranya adalah soda, permen, jus buah, roti putih dan pasta. Oleh karena itu, sahabat
AKG jangan berlebihan dalam mengonsumsi karbohidrat sederhana ini, jangan kebanyakan
ya
Oiya, perlu kalian ketahui bahwa indeks glikemik pada karbohidrat sederhana ini terbilang
tinggi dibanding karbohidrat kompleks. Indeks glikemik ini mengacu pada potensi makanan
untuk meningkatkan kadar glukosa darah. Makanan dengan indeks glikemik tinggi
menyebabkan lonjakan tiba-tiba glukosa darah.
Lalu apa lagi sih kelebihan karbohidrat kompleks ini?
Karbohidrat kompleks mengandung serat dan nutrisi lain yang dapat mengurangi risiko
obesitas, penyakit jantung, dan diabetes. Mengonsumsi karbohidrat yang tinggi serat dan
nutrisi lainnya telah terbukti mengurangi risiko obesitas, penyakit jantung, dan diabetes tipe
2. Oleh karena itu, semua karbohidrat tidak buruk, namun karbohidrat kompleks lebih
direkomendasikan dibanding karbohidrat sederhana. Perlu kalian ketahui bahwa karbohidrat
kompleks yang mengandung tinggi serat ini memiliki manfaat untuk mengurangi risiko
penyakit kronis, meskipun sebenarnya tubuh tidak dapat mencerna serat, yaitu:
1. Dapat mengurangi risiko penyakit kanker usus besar
2. Dapat mengurangi risiko diverticulosis, diverticulosis merupakan suatu kondisi yang
disebabkan sebagian dengan mencoba menghilangkan tinja kecil yang keras.
3. Dapat meningkatkan penurunan berat badan, karena makan makanan berserat tinggi
membuat tubuh kita merasa lebih kenyang. Serat menyerap air, mengembang di usus
kita, dan memperlambat pergerakan makanan melalui bagian atas saluran pencernaan.
Orang yang makan makanan kaya serat cenderung makan lebih sedikit makanan
berlemak dan bergula.
4. Dapat menurunkan risiko diabetes tipe 2. Dalam memperlambat pencernaan dan
penyerapan, serat juga memperlambat pelepasan glukosa ke dalam darah
Sumber :
Janice Thompson, Melinda Manore, Linda Vaughan. 2010. The Science of Nutrition. United
States of America: The -Benjamin Cummings.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.