MUKBANG : Fenomena Siaran saat Makan dari Korea Selatan

Republik Korea atau lebih dikenal sebagai Korea Selatan mulai dikenal dunia sejak kemunculan Korean Wave pada tahun 1990-an. Korean Wave sendiri adalah fenomena populernya hiburan dan budaya Korea di Asia dan daerah lain di dunia. Produk Korean Wave meliputi musik (K-Pop), drama (K-Drama), film (K-Film), fesyen (K-Fashion), kecantikan (K-Beauty), dan makanan (K-Food). 

 

Berbicara soal makanan, Korea Selatan tidak hanya mempromosikan makanan tradisionalnya saja, tetapi juga mengenalkan dunia dengan mukbang. Kata mukbang ini merupakan singkatan dari bahasa Korea untuk “makan” (먹는; meongneun) dan “siaran” (방송; bangsong). Dengan demikian, mukbang adalah siaran audiovisual yang dilakukan saat makan dan dibagikan di platform video online

 

Pada awalnya, para pembawa acara mukbang memulai karir sebagai pembawa acara mukbang di platform siaran langsung Korea, AfreecaTV. Namun, fenomena ini menyebar dengan cepat dan mulai merambah ke platform berorientasi internasional seperti YouTube. Selama mukbang, para pembawa acara akan makan dalam jumlah besar sambil mengobrol santai dengan penonton. Tidak jarang juga, mereka mendapatkan uang ‘saweran’ selama siaran. Dengan begitu, dapat diasumsikan bahwa pembawa acara dapat membeli makanan dalam jumlah besar dari uang ‘saweran’ yang diberikan penonton. 

 

Lebih lanjut, mukbang dianggap sebagai “pedang bermata dua” karena dampak yang ditimbulkannya sangat beragam. Lantas, apa saja dampak dari mukbang?

 

  1. Membuka ladang profesi baru

Di era kemajuan teknologi seperti sekarang, profesi sebagai mukbanger tidak bisa dipandang sebelah mata. Dilansir dari wawancaranya dengan Channel 4, Bethany Gaskin, yang dikenal sebagai Bloveslife menuturkan bahwa dirinya mendapatkan $1.3M dalam setahun dari video mukbangnya. Penghasilan itu didapatkan dari beberapa sumber diantaranya adsense dari Youtube dan sponsor.

2. Membantu orang yang kesepian

Menurut Quartz (2016), mukbang berasal dari kesepian orang Korea yang belum menikah atau tidak memiliki pasangan. Dalam masyarakat Korea, makan adalah bagian dari aktivitas sosial, sehingga banyak orang Korea yang enggan untuk makan sendirian . Oleh karena itu, mukbang digambarkan sebagai kegiatan bersosialisasi secara virtual (Jackson, 2018).

3. Mempengaruhi pola makan

Laporan anekdot dalam posting blog dan majalah telah menggambarkan bahwa menonton video mukbang dapat memicu dan memperkuat perilaku makan yang tidak teratur seperti makan dalam porsi besar. Di sisi lain, mukbang sebenarnya juga dapat mendorong individu yang melakukan diet terlalu ketat untuk menumbuhkan nafsu makan dan menjadi lebih nyaman dalam makan di lingkungan sosial (Kim 2017; Quartz 2016). 

4. Menyebabkan obesitas

Sejalan dengan popularitas mukbang, pejabat kesehatan Korea Selatan telah menyatakan keprihatinan besar dengan lonjakan obesitas di kalangan orang Korea. Mereka juga menyarankan bahwa fenomena seperti mukbang memerlukan perhatian lebih banyak dan mungkin beberapa bentuk peraturan pemerintah (Chu 2018).

Referensi : 

Chanel 4, 2021. I Earn $1.3 Million A Year Making Mukbang Videos | How To Get Rich. [Video] Available at: <https://www.youtube.com/watch?v=_r_kMiQt-R4> [Accessed 11 March 2022].

Strand, M., & Gustafsson, S. A. 2020. Mukbang and Disordered Eating: A Netnographic Analysis of Online Eating Broadcasts. Culture, medicine and psychiatry, 44(4), 586–609. [online] Available at: <https://doi.org/10.1007/s11013-020-09674-6> [Acceseed 11 March 2022]

Written by akg

Leave a Reply