Mie instan adalah makanan cepat dan mudah untuk disajikan. Karena cepat dan mudah untuk disajikan tersebut, mie instan disebut dengan istilah FAST FOOD. Mie instan merupakan makanan yang umum dikonsumsi oleh hampir seluruh warga di dunia. Menurut Asosiasi Industri dan Kementerian Perindustrian pada 2012 penjualan mie instan di Indonesia sebesar 16,5 miliar bungkus, sedangkan pada tahun 2013 penjualan mie bungkus di Indonesia naik 10% menjadi sekitar 18,1 miliar bungkus mie instan.
Question: Apa saja yang kandungan yang ada di mie instan?
Answer : Nah rincian kandungan dari mie instan adalah sebagai berikut 😀
- Mie instan memiliki kandungan karbohidrat dan lemak yang tinggi serta rendah serat, vitamin, mineral, dan protein.
- Mie instan umumnya terbuat dari tepung terigu yang digoreng yang menyebabkan mie menjadi keras.
- Mie instan memiliki kandungan air yang rendah sehingga mie instan menjadi tahan lama.
- Mie instan sekarang,telah mengalami penambahan zat gizi yang diperlukan tubuh (Fortifikasi). Fortifikasi menggantikan zat gizi yang hilang, membuat mie instan lebih bergizi tanpa merubah rasa atau tampilannya. Fortifikasi yang dilakukan pada mie instan yaitu fortifikasi vitamin A, zat besi, dan zink.
- Mie instan jugamengandung zat glutein yang menyebabkan tekstur kenyal pada mie instan.
- Kalori yang terdapat pada mie instan per satuaj saji adalah sekitar 300-420 kkal.
- Natrium pada mie instan melebihi 40% dari angka kecukupan per hari yaitu, 2400 mg (WHO).
- Rata-rata kandungan lemak jenuh mie instan adalah antara 5-8 gram, jumlah ini mencapai 40% kebutuhan harian lemak jenuh, sedangkan kebutuhan harian lemak jenuh sekitar yaitu 16-20 gram per hari atau 3-4 gram per porsi makanan.
Question: Klarifikasi mitos dan fakta seputar mie instan dong! 😀
Answer :
- Mitos: mie pada mie instan teksturnya kenyal dan tidak mudah putus karena berbahan dasar dari karet.
Fakta: mie instan mengandung senyawa gluten yang berfungsi untuk mengenyalkan mie, yg biasanya terkandung pada tepung terigu.
- Mitos: Mie instan menggunakan pengawet yang dapat membahayakan tubuh
Fakta: bahan pengawet pada mie instan sudah diuji oleh BPOM dan dijamin aman, selain itu terdapat proses deep frying. Proses deep frying bertujuan mengurangi kadar air, mencegah pembusukan dalam waktu dekat karena itu mie dapat awet.
- Mitos: mie instan menggunakan lilin sehingga lilin larut ketika perebusan dan air rebusan menjadi kuning.
Fakta: lilin tidak digunakan sama sekali dalam pembuatan mie instan tweeps, minyak yang muncul merupakan sisa dari deep frying. Deep frying merupakan cara pengawetan menggoreng bahan dalam minyak panas, karena itu masih tersisa minyak hasil penggorengan.
- Mitos: Akan lebih sehat jika air rebusan mie instan yang kuning itu tidak dibuang dan diganti dengan air yang baru.
Fakta: ternyata air yg dipakai untuk merebus mie instan memiliki nilai gizi lho! Ingat kan tentang fortifikasi fe, zink, dan vitamin A pada mie instan? Nah, air rebusan mie instan mengandung zat gizi yang sudah difortifikasikan, sayangkan kalau dibuang 🙂 Selain itu, minyak yang keluar saat merebus juga mengandung betakaroten dan tokoferol yang juga dibutuhkan untuk tubuh.
- Mitos: Monosodium Glutamate pada bumbu mie instan terlalu banyak dan tidak baik untuk tubuh #InfoGiziAKG
Fakta : Memang benar di bumbu mie instan terdapat MSG namun kandungannya masih dalam batas aman yg telah ditetapkan BPOM kok.
Question: Bagaimana pengaruh mie instan bagi tubuh?
Answer :
Mie instan tidak dianjurkan untuk dimakan secara berlebihan apalagi sampai setiap hari atau setiap waktu makan karena mie instan tidak bisa menggantikan makan penuh (wholesome food) dan hanya bisa di jadikan makanan bantu sementara. Sebungkus mie instan ± 85 gram menyumbang energi total sebesar 390 kkal, yaitu sekitar 20% dari total kebutuhan energi harian (2.000 kkal). Walapun tinggi karbohidrat tapi tidak dapat memenuhi kebutuhan zat gizi yang lain, jadi bukan gizi seimbang 🙁 Sodium dalam mie instan melebihi 40% dari kebutuhan sodium per hari. Tidak dianjurkan banget buat penderita hipertensi. Selain itu lemak adalah zat terbesar kedua yang paling banyak terdapat di mie instan setelah karbohidrat. Nah, si lemak ini meningkatkan risiko penyakit degenaratif menjadi lebih besar lho! 🙁 Lemak yang ada di dalam mie instan adalah lemak jahat (Lemak jenuh) yang bisa meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Kalau dikonsumsi terlalu sering, lemak yang dikonsumsi akan bertambah banyak, kemudian akan berisiko hipertensi, stroke, penyakit jantung koroner, diabetes melitus tipe 2, kerusakan ginjal, dan penyakit degeratif lainnya. Selain itu ingat, mie instan sangat rendah vitamin, mineral, serat yang pada akhirnya akan menyebabkan berbagai defisiensi zat gizi 🙁 Ingat kandungan gluten yang membuat tekstur kenyal pada mie instan? Ini tidak dianjurkan bagi penderita Celiac Disease yaitu alergi terhadap gluten yang menyebabkan gangguan kekebalan dan akan mengakibatkan malnutrisi pada penderita. Mie instan juga sangat tidak dianjurkan bagi penderita autisme ah 🙂
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.