Masyarakat Indonesia tak lepas dari adat-istiadat yang diturunkan secara turun temurun dan menjadi kebiasaan di masyarakat. Salah satunya berupa pantangan makanan tertentu beberapa pada ibu hamil yang hampir setiap daerah di Indonesia memilikinya. Sayangnya perilaku makan ini tidak semua berdampak positif bagi kesehatan, bahkan dapat membahayakan kesehatan bumil dan janin. Perilaku makan pada ibu hamil mempengaruhi jumlah asupan nutrisi untuk ibu dan janin, serta berdampak besar untuk persiapan proses melahirkan. Beberapa pantangan makanan justru mengurangi asupan nutrisi yang penting, sehingga dapat menimbulkan masalah kesehatan, antara lain:
Kekurangan Energi Kronik (KEK) dan anemia pada bumil
Penurunan asupan nutrisi (terutama sumber protein) menyebabkan gizi kurang yang dapat meimbulkan komplikasi, berupa: anemia, pendarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara normal, dan terkena penyakit infeksi.
Mempersulit proses persalinan
KEK menyebabkan kurang siapnya tubuh ibu dalam proses persalinan, sehingga akan lebih sulit dan memakan jangka waktu lama. Bahkan dalam beberapa kondisi dapat meningkatkan risiko bayi lahir premature.
Meningkatkan Angka Kematian Ibu (AKI)
AKI merupakan salah satu indikator penentu derajat kesehatan masyarakat, dimana Indonesia sempat mencapai angka tertinggi di Asia Tenggara (+228/100.000 kelahiran hidup) (WHO, 2007). Hal ini disebabkan karena seringnya terjadi komplikasi terutama pada proses persalinan berupa pendarahan akibat kurang gizi.
Menghambat pertumbuhan janin
Kurangnya asupan makanan pada bumil berdampak pada kurang gizi pada janin. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan risiko keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia intra partum (mati dalam kandungan), lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR).
Berbagai risiko kesehatan yang muncul tersebut, tak lapas dari adanya mitos pantangan makanan pada ibu hamil dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan ibu, serta adat istiadat yang berkembang di masyarakat. Jika dilihat dari segi gizi, makanan pantang yang berkembang di masyarakat merupakan sumber nutrisi yang penting untuk ibu dan janin. Beberapa mitos pantangan makan dan kandungan gizinya, dapat dilihat pada tabel berikut:
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa sumber makanan yang dijadikan pantangan, sebagian besar mengandung zat gizi yang sangat diperlukan oleh tubuh ibu untuk persiapan persalinan dan pertumbuhan serta perkembangan janin saat masih di dalam kandungan. Oleh sebab itu, perlunya pengetahuan kepada masyarakat mengenai mitos pantangan makanan terutama bagi ibu hamil agar cukupan nutrisi ibu dan bayi terpenuhi.
Sumber:
Praditama, A. (n.d). Pola Makan Pada Ibu Hamil Dan Pasca Melahirkan Di Desa Tiripan Kecamatan Berbek Kabupaten Nganjuk. Jurnal Unair. [Online] Diakses melalui: http://journal.unair.ac.id/filerPDF/aunea282ad76dfull.pdf
Susanti, A; Rusnoto; Asiyah, N. 2013. BUDAYA PANTANG MAKAN, STATUS EKONOMI, DAN PENGETAHUAN ZAT GIZI IBU HAMIL PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN STATUS GIZI. JIKK Vol. 4, No. 1 Januari 2013 : 1-9. [Online] Diakses melalui: http://download.portalgaruda.org/article.php?article=142432&val=5472
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.