Mitos atau Fakta: Makanan Pedas Dapat Menurunkan Berat Badan

Membicarakan tentang makanan pedas, pasti kalian tahu bahwa pedas bukan merupakan rasa dasar. Pedas merupakan sensasi yang dihasilkan dari senyawa biotik, yang menghasilkan sensasi panas sehingga timbul rasa pedas di lidah. Senyawa yang menimbulkan rasa pedas adalah capsaicinoid. Capsaicinoid yang menyebabkan rasa pedas dari cabai adalah senyawa turunan dari fenilpropanoid yaitu capsaicin, dimana senyawa capsaicin merupakan capsaicin primer yang terdapat dalam cabai, diikuti oleh dihidrocapsaicin, dan beberapa senyawa lainnya. Capsaicin yang merupakan sebuah alkaloid, digunakan sebagai aditif makanan untuk memberikan rasa pedas dalam makanan yang diformulasikan dan dipercaya mempunyai banyak manfaat untuk kesehatan.

Lalu, apakah benar mengonsumsi makanan pedas dapat membantu menurunkan berat badan?

Berdasarkan Journal of Food and Drug Analysis tahun 2017, konsumsi cabai diketahui dapat meningkatkan pengeluaran energi. Capsaicin dalam makanan pedas dapat membantu meningkatkan metabolisme, yang dapat membantu membakar lebih banyak kalori.  Hal ini dibuktikan dengan komponen aktif dalam cabai, yaitu capsaicinoid yang terbukti memiliki sifat termogenik dan anti obesitas. Sifat termogenik tersebut merupakan proses dimana tubuh meningkatkan suhu, sehingga meningkatkan metabolisme dan dapat membakar lebih banyak kalori. Jika  kalori yang terbakar semakin banyak, maka dapat membantu menurunkan berat badan dengan lebih mudah. Selain itu, capsaicin juga dapat menekan rasa lapar yang berkontribusi pada penurunan berat badan. Reinbach, et al. mempelajari efek dari nafsu makan capsaicin, asupan energi, berat badan, dan detak jantung pada manusia selama 6 minggu.

Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa capsaicin dapat mengurangi asupan energi serta membantu penurunan berat badan dengan menekan rasa lapar dan mempertahankan rasa kenyang. Tak hanya itu, mengonsumsi makanan pedas ternyata juga dapat membantu membakar lemak berlebih. Joo, et al. melakukan penelitian dengan memberi makan tikus tinggi lemak dengan capsaicin dan melakukan analisis proteomik untuk menjelaskan aksi molekulernya dalam jaringan adiposa putih. Hasil penelitiannya mengungkapkan bahwa protein yang terkait dengan metabolisme lipid, regulasi redoks, dan transduksi sinyal dan energi diubah secara signifikan pada pengobatan capsaicin, menunjukkan kemungkinan mekanisme efek antiobesitas capsaicin.

Jadi, kesimpulannya makanan pedas memang dapat membantu menurunkan berat badan, tetapi karena fakta bahwa capsaicin dosis tinggi diperlukan untuk hasil yang benar-benar efektif, maka mengonsumsi makanan pedas bukanlah cara yang disarankan untuk menurunkan berat badan. Efek dari mengonsumsi makanan pedas tergantung dari sensitivitas setiap orang. Oleh karena itu, untuk mengonsumsi makanan pedas dengan aman dapat memperhatikan beberapa hal, yaitu mengukur sensitivitas kepekaan diri terhadap level pedas, menjaga kebersihan saat membuat makanan, serta jangan memaksakan diri terhadap level pedas jika tubuh memiliki sensitivitas terhadap pedas dan jangan mengonsumsi makanan pedas secara berlebihan karena hal itu dapat menimbulkan berbagai masalah gangguan pencernaan, seperti diare, gastritis, acid reflux, dan iritasi usus.

Referensi

Gizi.fk.undip.ac.id. 2021. Manfaat dan Bahaya Makanan Pedas | Ilmu Gizi UNDIP. [online] Available at: <https://gizi.fk.undip.ac.id/2018/07/manfaat-dan-bahaya-makanan-pedas.html> [Accessed 7 July 2021].

Lu M., Ho C. T., & Huang Q. 2017. Extraction, Bioavailability, and Bioefficacy of Capsaicinoids. Journal Food and Drug Analysis, 25(1):27-36. doi: 10.1016/j.jfda.2016.10.023.

Pennmedicine.org. 2021. Spice Up Your Life: The Health Benefits of Spicy Foods – Penn Medicine. [online] Available at: <https://www.pennmedicine.org/updates/blogs/health-and-wellness/2019/april/spicy-foods> [Accessed 7 July 2021].

 

Written by akg

Leave a Reply