Sudah menjadi rahasia umum bahwa makan makanan pedas yang tentunya diolah dengan cabai dalam jumlah banyak menjadi menu andalan dalam setiap waktu makan. Bagi para pecinta pedas juga pasti sudah cukup sering mendengar dari berbagai sumber bahwa makan terlalu banyak cabai dapat mengakibatkan usus buntu. Akan tetapi, hal tersebut justru sebenarnya tidak benar karena penyebab infeksi pada usus buntu multi faktor. Tidak ada makanan tertentu yang dapat menyebabkan usus buntu termasuk makanan pedas yang seringkali dianggap sebagai penyebabnya.
Penyebab dari usus buntu adalah makanan yang dikonsumsi tidak higienis dan usus yang kotor pada penderita usus buntu. Oleh karena itu, sebelum memakan apapun pastikan kebersihan dari makanannya karena dapat memicu terjadinya usus buntu. Dapat disimpulkan bahwa makan banyak cabai mengakibatkan usus buntu adalah sebuah mitos yang telah menjadi momok menakutkan bagi masyarakat. Namun, tetap saja konsumsi cabai harus pada porsinya karena segala sesuatu yang berlebihan tidak akan berdampak baik.
Di balik rasa yang pedas, ada beragam manfaat cabai untuk kesehatan. Manfaat ini dapat diperoleh karena cabai mengandung berbagai macam nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh. Nutrisi yagng terdapat di dalam cabai, meliputi protein, karbohidrat, gula, serat, lemak, vitamin A, vitamin B6, vitamin C, zat besi, magnesium, kalium, air dan capsaicin. Beragam manfaat untuk kesehatan tersebut, antara lain :
1. Makanan pedas dapat menjaga kesehatan jantung
Orang yang makan cabai terbukti memiliki kadar LDL (Low-density lipoprotein) yang lebih rendah dan terkadang disebut sebagai lemak “jahat” karena meningkatkan risiko penyakit jantung. Penelitian terbaru menemukan bahwa mengonsumsi cabai dengan kandungan capsaicin di dalamnya dapat dikaitkan dengan mampu menurunkan sebesar 13% kematian peluang terkena penyakit jantung dan stroke.
2. Menurunkan berat badan dan melancarkan metabolisme tubuh
Ada banyak faktor yang berkontribusi terhadap kenaikan berat badan, seperti tidak aktif (kurang aktivitas fisik), pola makan yang tidak sehat, genetic, usia, dan obat-obatan tertentu semua dapat berperan. Capsaicin dapat membantu meningkatkan metabolisme dan membakar lebih banyak kalori saat istirahat dan berolahraga.
3. Pereda nyeri yang efektif
Saat menggigit cabai, mungkin kita terbiasa dengan sensasi seperti “terbakar” yang mengikutinya. Sama halnya ketika kita menerapkan sensasi yang sama pada tangan dan kaki, yang bisa membuat saraf tidak dapat merasakan sesuatu untuk waktu yang lama dengan kata lain melawan rasa sakit.
4. Menenangkan usus dan membuatnya tetap sehat
Lidah kita dan usus memiliki keterkaitan atau terhubung satu sama lain. Ketika kita menggigit cabai, capsaicin menempel pada reseptor yang berkomunikasi dengan sel lain. Komunikasi itu menyebabkan saraf di lidah akan segera memberi sinyal berupa panas pada otak. Reseptor yang sama juga ditemukan di saluran pencernaan. Ketika capsaicin memasuki saluran pencernaan dan menempel pada reseptor dapat menciptakan suatu zat kimia yang disebut anandamide. Anandamide telah terbukti menyebabkan lebih sedikit peradangan pada usus yang dapat disebabkan oleh kondisi, seperti kolitis ulseratif.
Sumber
Allert, B., 2019. Tak Hanya Pedas, Banyak Manfaat Cabai untuk Kesehatan Tubuh. [Online]
Available at: https://www.alodokter.com/tak-hanya-pedas-banyak-manfaat-cabai-untuk-kesehatan-tubuh
[Accessed 13 March 2020].
Penn, M., 2019. Spice up Your Life : The Health Benefits of Spicy Foods. [Online]
Available at: https://www.pennmedicine.org/updates/blogs/health-and-wellness/2019/april/spicy-foods
[Accessed 13 March 2020].
Widyaningrum, N., 2018. Banyak Makan Pedas bikin Usus Buntu? Ini Penjelasan Dokter. [Online]
Available at: https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-4149233/banyak-makan-pedas-bikin-usus-buntu-ini-penjelasan-dokter
[Accessed 13 March 2020].


Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.