Mitos atau Fakta? Cokelat Penyebab Jerawat?
Coklat merupakan makanan yang berasal dari olahan biji kakao melalui proses fermentasi. Kata coklat itu diambil dari bahasa Aztec yaitu, ‘’xocoatl’ yang merujuk pada minuman pahit.Kakao itu disebut juga sebagai ‘Theobroma cacao’ yang berarti ‘makanan para dewa’. Sejak dulu, tanaman kakao memang dijadikan hidangan mewah untuk para dewa. Bahkan selama beberapa abad, saking berharganya kakao sering digunakan sebagai mata uang.
Apakah benar bahwa coklat itu merupakan salah satu faktor risiko terjadinya jerawat (acne vulgaris)? Dalam beberapa studi, seperti yang dijelaskan dalam penelitian oleh Grant dan Anderson (1965) tentang pengaruh coklat batangan sebagai penyebab akne dan ternyata coklat tidak berpengaruh pada akne atau jerawat.
Menurut Dr. Ava Shamban, seorang ahli kulit dari Los Angeles menyebutkan bahwa sebenarnya tingginya konsumsi kadar gula dan lemak adalah biang keladi yang menyebabkan produksi minyak di kulit meningkat sehingga mudah berjerawat. Sementara, lemak dan gula tak hanya terdapat pada coklat.
Dalam beberapa studi dikatakan bahwa, makanan yang tinggi gula dianggap sebagai makanan dengan indeks glikemik tinggi. Indeks glikemik adalah sistem peringkat berdasarkan kadar gula dalam makanan dan bagaimana pengaruhnya terhadap kadar gula darah. Makanan yang memiliki GI(Indeks Glikemik) di atas 70, dianggap makanan GI tinggi yang akan menyebabkan lonjakan kadar gula darah secara langsung. Terlalu banyak gula menyebabkan AGEs (produk akhir glikasi lanjutan) di sistem. Ketika tubuh kita mencoba untuk memperbaiki protein yang rusak dari AGEs, sistem kekebalan harus bekerja dan mengeluarkan sitokin. Ini adalah pembawa pesan inflamasi yang dapat menyebabkan segalanya mulai dari berjerawat hingga radang sendi hingga penuaan dini.
Jerawat adalah hasil dari lonjakan atau ketidakseimbangan hormon. Makanan yang tinggi glikemik dan gula, yang menyebabkan reaksi hormonal dalam tubuh yaitu hormon insulin. Sekresi hormon insulin adalah respons hormonal terhadap gula dalam aliran darah. Ketika kita makan makanan dengan GI tinggi, tubuh dengan cepat menyerap gula dan masuk ke aliran darah kita. Begitu gula itu ada, tubuh memberi sinyal agar insulin dilepaskan. Insulin adalah hormon yang seharusnya memberi tahu tubuh dimana harus meletakkan semua gula darah itu terutama untuk penyimpanan lemak. Pada kulit, hormon insulin juga dapat merangsang produksi minyak atau sebum, yang meningkatkan proliferasi sel-sel kulit dan menyebabkan penyumbatan pori-pori kulit.
Lalu, terdapat kandungan gizi yang ada di dalam 100 gram coklat, meliputi: Energi sebesar 546 kcal, air 0.97 gram, protein 4.88 gram, lipid total (fat) 31.28 gram, karbohidrat 61.17 gram, dietary fiber 7 gram sukrosa 46.25 gram, laktosa 1.65 gram, kalsium (K) 56 mg, zat besi (Fe) 8 mg, kalium (K) 559 mg, natrium (Na) 24 mg, dan vitamin B6 0.04 mg, dan masih banyak kandungan gizi lainnya.
Referensi
- Montagna M.T. et al. 2019. Chocolate, “Food of the Gods”: History, Science, and Human Health. [online]. Available at: [Accessed 5 June 2021].
- Medcom.id. 2019. Sejarah Panjang Cokelat. [online]. Available at: [Accessed 6 June 2021].
- Nagdeve M. 2020. 10 Amazing Benefits Of Chocolate. [online]. Available at: <10 Amazing Benefits of Chocolate | Organic Facts>[Accessed 6 June 2021].
- Clean and Clear. 2017. Apakah Memakan Cokelat Dapat Menyebabkan Jerawat?. [online]. Available at: [Accessed 6 June 2021].
- Pibuu. 2017. Three Simple Ways To Keep Sugar From Wreaking Havoc On Your Skin. [online]. Available at:[Accessed 6 June 2021].
- Sihaloho K.,Indramaya D.M. 2016. Hubungan antara Diet dan Akne. Periodical of Dermatology and Venereology 28 (2): 77-82. [online]. Available at:<2038 (unair.ac.id)>[Accessed 6 June 2021].

Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.