MITOS atau FAKTA: Airfryer Bikin Kanker?
Airfryer merupakan salah satu jenis alat elektronik yang digunakan untuk memasak makanan dengan media udara yang bertemperatur tinggi. Airfryer dapat digunakan tanpa menambahkan minyak sama sekali atau hanya menambahkan sedikit minyak di permukaan bahan makanan.
Airfryer memiliki cara kerja yang serupa dengan oven. Perbedaanya adalah airfryer memiliki kapasitas yang lebih kecil sehingga panas yang dihasilkan lebih terkonsentrasi ke bahan makanan. Untuk transfer panas, cara menggoreng konvensional membutuhkan 1,5 menit untuk mencapai titik didih sedangkan airfryer membutuhkan 5,5 menit. Selain itu, airfryer juga membutuhkan daya listrik yang cukup tinggi dan waktu pemasakan yang lebih lama jika ingin mendapatkan tekstur yang sama seperti makanan yang digoreng. Hasil olahannya pun tentu akan berbeda. Dari segi mutu sensoris, warna makanan akan berbeda karena terkait dengan laju reaksi kimia yang lebih rendah dan reaksi pencoklatan nonenzimatis. Jika ingin menyamakan warna, maka butuh waktu penggorengan yang lebih lama. Sementara deep frying menghasilkan kerenyahan, aroma, rasa, dan warna yang lebih baik.
Airfryer memiliki kualitas yang lebih baik dari segi kandungan zat gizi, sedangkan deep frying lebih unggul dalam mutu sensorisnya. Namun, belum ada penelitian lebih lanjut terkait dampak penggunaan airfryer terhadap kondisi penyakit tertentu.
- Cara Kerja Airfryer
Airfryer bekerja dengan mensirkulasikan udara panas di sekitar makanan untuk menghasilkan bagian luar yang renyah dan garing. Hal ini juga memicu sebuah reaksi kimia yang dikenal sebagai reaksi Maillard, yang terjadi antara asam amino dan gula pereduksi dengan adanya panas. Inilah yang menyebabkan perubahan warna dan rasa makanan.
2. Risiko Penggunaan
Menggoreng makanan dalam minyak dapat menyebabkan berkembangnya senyawa karsinogenik, seperti akrilamida. Senyawa ini terbentuk dalam makanan tertentu selama metode memasak dengan suhu tinggi, seperti menggoreng. Menurut International Agency for Research on Cancer, akrilamida berhubungan dengan perkembangan beberapa jenis kanker, misalnya kanker endometrium, ovarium, pankreas, payudara, dan esofagus. Dengan beralih ke airfryer, seseorang dapat menurunkan risiko adanya akrilamida dalam makanan mereka.
Sementara airfryer dapat mengurangi kemungkinan pembentukan akrilamida, senyawa berbahaya lainnya masih dapat terbentuk, yakni hidrokarbon aromatik polisiklik dan amina heterosiklik yang dihasilkan dari pemasakan daging dengan suhu tinggi. Menurut National Cancer Institute, senyawa ini juga memiliki keterkaitan terhadap kanker. Akan tetapi, para ilmuwan perlu melakukan penelitian lebih lanjut untuk dapat memastikan apakah zat-zat yang dihasilkan dari penggunaan airfryer tersebut dapat mengakibatkan kanker.
3. Saran Penggunaan
Untuk meminimalisir risiko kanker, kita dapat menggunakan cara lain yang dianjurkan untuk mengolah makanan, seperti merebus atau mengukus. Akan tetapi, jika ingin tetap menggunakan airfyer, hal yang perlu diperhatikan adalah kualitas airfryer. Pastikan airfryer yang digunakan tidak mengandung plastik jenis BPA (bisfenol A). Selain itu, pilihlah airfryer dengan kapasitas yang sesuai dengan kebutuhan. Gunakan minyak zaitun jika memang diperlukan. Terakhir, jangan lupa untuk memanaskan air fryer terlebih dahulu sebelum digunakan untuk memasak.




Referensi
Tamanna, N., & Mahmood, N. (2015). Food Processing and Maillard Reaction Products: Effect on Human Health and Nutrition. International journal of food science, 2015, 526762. https://doi.org/10.1155/2015/526762
Virk-Baker, M. K., Nagy, T. R., Barnes, S., & Groopman, J. (2014). Dietary acrylamide and human cancer: a systematic review of literature. Nutrition and cancer, 66(5), 774–790. https://doi.org/10.1080/01635581.2014.916323
Sansano, M., Juan-Borrás, M., Escriche, I., Andrés, A., & Heredia, A. (2015). Effect of pretreatments and air-frying, a novel technology, on acrylamide generation in fried potatoes. Journal of food science, 80(5), T1120–T1128. https://doi.org/10.1111/1750-3841.12843
P, Santos & Cunha, Sara & Casal, Susana. (2017). Deep or Air frying? A comparative study with different vegetable oils. European Journal of Lipid Science and Technology. https://doi.org/10.1002/ejlt.201600375
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.