Menstruasi berat atau disebut juga menorrhagia adalah kondisi dimana banyak sekali darah yang dikeluarkan dari tubuh saat periode menstruasi. Pada beberapa perempuan, hal ini dapat dibarengi dengan sakit menstrual (menstrual pain) yang diketahui juga sebagai dysmenorrhoea. Kehilangan terlalu banyak darah diindikasikan saat seseorang harus mengganti pembalutnya sebanyak 2-3 kali dalam satu jam, atau mengalami menstruasi lebih dari 5-7 hari. Gejala-gejala yang sering terjadi juga termasuk kram, sakit pada punggung bagian bawah (lower back pain), dan tidak nafsu makan.

Terkadang sakit pada saat menstruasi ini dapat diremehkan, dan pada akhirnya banyak yang tidak berkonsultasi ke dokter. Namun, ternyata penyebab dari sakitnya menstruasi tidak sesederhana itu. Menstruasi berat dapat terjadi karena endometriosis, fibroids, masalah tiroid, infeksi, serta pada saat-saat hampir menopause. Endometriosis adalah kondisi dimana jaringan yang ada di sekitar uterus (rahim) tumbuh pada organ pelvis lainnya seperti ovarium atau tuba falopi. Diluar uterus, jaringan endometrial akan menebal dan berdarah sama seperti endometrium pada umumnya pada saat siklus menstruasi. Fibroids seringkali dilihat sebagai tumor pada sistem reproduksi wanita. Fibroid yang juga dikenal dengan nama mioma uterin, lelomyomas, atau firomas adalah tumor yang terbentuk dari sel otot polos dan jaringan fibrosa yang berkembang di uterus. Fibroid juga salah satunya dipicu oleh hormon estrogen.

Penanganan untuk menstruasi berat beragam tergantung dari penyebabnya. Misalnya apabila sakitnya datang dari fibroid, maka akan ditangani dengan mengonsumsi pil KB yang dapat membantu siklus hormone dan mengurangi estrogen yang memperparah sakit yang terjadi saat menstruasi. Cara lain untuk menangani menstruasi berat adalah dengan mengonsumsi makanan-makanan berbasis tumbuhan seperti buah, sayur, kacang, biji-bijian yang dinilai dapat mengurangi estrogen, dan kaya akan vitamin C yang dibutuhkan tubuh untuk penyerapan zat besi. Ikan berminyak yang kaya akan omega3 juga dianjurkan karena dapat mengurangi inflamasi yang menyebabkan sakit. Seng atau Zinc juga dibutuhkan karena dinilai baik untuk memelihara kesehatan reproduksi dan keseimbangan hormone. Serta gandum utuh yang tingi akan vitamin B juga dapat mengurangi penggumpalan darah dan inflamasi.

Adapun makanan-makanan yang harus dihindari seperti daging merah dan makanan lainnya yang tinggi lemak jenuh. Namun konsumsi daging merah yang proporsional dinilai dapat meningkatkan konsumsi zat besi yang baik untuk tubuh. Maka dari itu dianjurkan untuk mengonsumsi daging merah dalam porsi yang cukup dan dianjurkan satu minggu sekali. Hindari teh dan kopi karena kedua minuman ini dapat menghalangi absorpsi zat besi dan dapat mengakibatkan anemia. Kafein juga dapat meningkatkan hormone estrogen dan mengakibatkan gejala yang lebih buruk. Jangan mengonsumsi alkohol yang dapat menekan kerja liver.

Selain anjuran makanan yang kita konsumsi, ada juga hal-hal yang dapat kita lakukan untuk mengurangi sakit pada saat mensturasi berat. Hal-hal tersebut adalah mengonsumsi suplemen vitamin B1, dan olahraga yang cukup. Olahraga dinilai dapat menghasilkan endorphin yang membantu dalam mengurangi sakit, namun olahraga berlebih dapat mengakibatkan sakit menstruasi yang lebih buruk.

Sumber:
• Milleto, G., Jones, L., and Somers, S. (2011). The Food Hospital. New York: Penguin Books.
• Mayoclinic.org. (n.d.). Endometriosis. [online] Accessible in: http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/endometriosis/symptoms-causes/syc-20354656
• UCLA Obstetrics and Gynecology. (n.d.). Fibroids: Symptoms, Treatment, Diagnosis. [online] Accessible in: http://obgyn.ucla.edu/fibroids.

Written by akg

Leave a Reply