Mengenal Greek Yoghurt, Jenis Yoghurt yang Paling Sehat!
Sesuai dengan namanya, greek yoghurt merupakan jenis yoghurt yang berasal dari Yunani. Yoghurt ini didapatkan dari hasil fermentasi susu oleh bakteri asam laktat yang melalui tiga kali proses penyaringan sehingga memiliki kandungan karbohidrat lebih rendah, tetapi jumlah proteinnya lebih tinggi dibandingkan yoghurt biasa. Selain itu, yoghurt ini juga memiliki kandungan laktosa yang rendah sehingga cocok bagi pengidap intoleransi laktosa.
Kandungan Nutrisi Greek Yoghurt
Greek yoghurt dikenal sebagai jenis yoghurt yang paling sehat dibandingkan dengan jenis lainnya. Menurut penelitian dari Moore et al (2018), greek yoghurt diketahui memiliki kandungan nutrisi yang berbeda dengan jenis-jenis yoghurt lainnya. Yoghurt jenis ini memiliki kandungan protein sebesar 32.4%, lebih tinggi dibandingkan jenis yoghurt lainnya yang hanya sebesar 10-20%. Selain itu, greek yoghurt juga memiliki kandungan karbohidrat sebesar 34%, jauh lebih rendah dibandingkan yoghurt lainnya, yaitu 48-60%.
Lebih lengkapnya, di dalam 100 gram greek yoghurt, terkandung sekitar 70 kalori dan beragam nutrisi berikut ini:
Protein | 10 gr |
Lemak | 1,9 gr |
Karbohidrat | 4 gr |
Gula | 3,5–5 gr |
Kalsium | 115–120 mg |
Fosfor | 140 mg |
Kalium | 140 mg |
Zinc | 0,6 mg |
Kolin | 25 gr |
Selenium | 12,5 gr |
Greek yoghurt juga mengandung berbagai jenis vitamin, termasuk vitamin A, vitamin B, asam folat, vitamin C, dan vitamin K.
Manfaat Greek Yoghurt untuk Kesehatan
Berikut ini adalah beberapa manfaat greek yoghurt yang baik untuk kesehatan tubuh:
- Menyehatkan saluran pencernaan
Greek yoghurt mengandung probiotik atau bakteri baik yang berperan dalam melindungi kesehatan sistem pencernaan dari berbagai bakteri penyebab penyakit, seperti diare. Probiotik bekerja dengan cara mengganti bakteri baik yang hilang dari dalam tubuh. Selain itu, berperan juga dalam serta menyeimbangkan jumlah bakteri baik dan jahat yang hidup di sistem pencernaan. Dengan demikian, saluran pencernaan tetap berfungsi secara normal.
2. Menguatkan tulang
Kandungan kalsium, protein, dan vitamin K pada greek yoghurt baik untuk meningkatkan kepadatan tulang. Hal ini menjadikan greek yoghurt baik dikonsumsi oleh para lansia guna mencegah osteoporosis. Selain itu, tekstur greek yoghurt yang lebih kental dibandingkan yoghurt biasa juga memudahkan orang untuk mengunyahnya, khususnya bagi para lansia.
3. Menurunkan dan mengontrol berat badan
Greek yoghurt memiliki kandungan protein dua kali lebih banyak dari jenis yoghurt lainnya. Selain itu, greek yoghurt juga mengandung lemak HDL yang baik untuk tubuh. Berkat kandungan nutrisinya tersebut, greek yoghurt dapat membuat seseorang merasa kenyang lebih lama sehingga jenis yoghurt ini baik dikonsumsi untuk menurunkan dan mengontrol berat badan.
4. Menurunkan tekanan darah
Greek yoghurt merupakan salah satu sumber kalium yang baik. Mineral ini merupakan salah satu asupan nutrisi penting yang berperan untuk menurunkan dan mengontrol tekanan darah. Oleh karena itu, konsumsi greek yoghurt baik untuk mencegah dan mengontrol hipertensi.
5. Menjaga kesehatan jantung
Greek yoghurt merupakan salah satu makanan sehat yang juga baik untuk menjaga kesehatan jantung. Beberapa riset menunjukkan bahwa orang yang rutin menjalani pola makan sehat, termasuk mengonsumsi greek yoghurt, memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit kardiovaskular. Hal ini diduga berkat kandungan berbagai nutrisi di dalam greek yoghurt yang dapat menurunkan kolesterol jahat LDL dan trigliserida dalam darah sehingga akan menghindarkan seseorang dari risiko penumpukan kolesterol jahat di pembuluh darah (aterosklerosis).
Walaupun terbukti akan khasiatnya, tidak semua masyarakat gemar untuk mengonsumsi greek yoghurt. Yoghurt jenis ini memiliki rasa asam yang kuat karena tidak diberikan tambahan gula maupun perasa lainnya. Jika seseorang belum terbiasa dengan rasa asamnya, maka yoghurt ini dapat dikonsumsi bersama buah-buahan atau sayuran. Greek yoghurt juga baik dikonsumsi dengan roti gandum saat sarapan.
Selain itu, greek yoghurt juga merupakan salah satu pilihan makanan yang baik dikonsumsi sebagai makanan sehat sehari-hari. Akan tetapi, jika memiliki kondisi tertentu, misalnya memiliki alergi terhadap yoghurt atau intoleransi laktosa, sebaiknya konsultasikan ke dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsi greek yoghurt.




Referensi:
- Bridge, et al. (2020). Consumption of Greek Yoghurt During 12 Weeks of High-impact Loading Exercise Increases Bone Formation in Young, Adult Males – a Secondary Analysis from a Randomized Trial. Applied Physiology, Nutrition, and Metabolism, 45(1), pp. 91-100.
- Harvard T.H. Chan School of Public Health. The Nutrition Source. Yoghurt.
- Khayati, M., dkk. (2021). YOISER: Yoghurt GREEK DARI BUAH BIT SEBAGAI INOVASI PANGAN UNTUK DIET SEHAT. [online] Available at: http://eprints.ums.ac.id/92770/1/D500160106.pdf
- Lisko, D.J., Johnson, G.P., & Johnson, C.G. (2017). Effects of Dietary Yoghurt on the Healthy Human Gastrointestinal (GI) Microbiome. Microorganisms, 5(1), pp. 6.
- Moore, J.B., Horti, A., & Fielding, B.A. (2018). Evaluation of the Nutrient Content of Yoghurts: a Comprehensive Survey of Yoghurt Products in the Major UK Supermarkets. BMJ Open, 8(8), e021387.
- Park, et al. (2018). High Dairy Products Intake Reduces Osteoporosis Risk in Korean Postmenopausal Women: A 4 Year Follow-up Study. Nutrition Research and Practice, 12(5), pp. 436–442.
- Seo, et al. (2017). Serum Lipid Levels in Relation to Consumption of Yoghurt: The 2012 Korea National Health and Nutrition Examination Survey. Korean Journal of Family Medicine, 38(5), pp. 249–255.
- U.S. Department of Agriculture (2019). Food Data Central. Yoghurt, Greek, Plain, Lowfat.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.