MENGAPA ASUPAN FOLAT IBU SELAMA KEHAMILAN ITU PENTING?

Halo sobat AKG!
Apakah kamu termasuk orang yang bertanya-tanya mengenai faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangan otak anak? Kalau gitu, tenang saja! Kamu akan segera mendapatkan jawabannya di info gizi berikut.

Sebenarnya, banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan otak anak. Namun, kali ini AKG akan membahas dari perspektif asupan ibu ketika hamil. Wah, memang ada ya? Jawabannya; ada dan sangat berpengaruh terhadap kehidupan anak di masa depan. Asupan macronutrient (karbohidrat, lemak dan protein) dan micronutrient (vitamin dan mineral) pada masa kehamilan ternyata turut andil menentukan perkembangan otak anak ke depannya.
Cikal bakal pembentukan otak anak dimulai sejak 8 minggu pertama kehamilan. Setelah minggu ke-8 kehamilan, perkembangan otak tetap terjadi sampai usia 2 tahun. Ketika 8 minggu pertama ibu tidak terlalu memperhatikan asupan makanan nya, maka otomatis proses pembentukan semua organ pada janin tidak optimal. Hal itu tentu berpengaruh pada anak sampai dewasa.

Asupan vitamin ibu; salah satunya folat, mempunyai hubungan dengan perkembangan otak anak, tepatnya kemampuan anak dalam mengatur emosi dan hyperactivity. Folat ialah vitamin B9 essensial dan penting untuk replikasi serta pertumbuhan sel syaraf. Pertumbuhan sel syaraf itu termasuk metilasi dan sintesis DNA. Jika pada 8 minggu pertama ibu kekurangan asupan folat, maka risiko terjadinya cacat
tabung syaraf (neural tube defects) akan tinggi. Neural tube defects ini merupakan masalah malformasi
pada tulang belakang, tengkorak dan otak.
Jadi, bisa disimpulkan bahwa folat adalah micronutrient essensial yang harus dikonsumsi ibu selama kehamilan. Sebab peran folat; sintesis DNA dan replikasi sel berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan fisiologis pada anak.
Penelitian pada tikus di sebuah studi menghasilkan bahwa defisiensi folat akan menyebabkan reduksi sel otak, berat otak, dan volume otak. Lalu, penelitian dari Journal of Child Psychology Psychiatry mengukur status folat pada ibu berdasarkan lingkar kepala bayi yang baru lahir. Lingkar kepala yang baru lahir merupakan indikator volume otak dan pertumbuhan kepala janin juga mencerminkan perkembangan
otaknya. Pengukuran lingkar kepala saat lahir juga digunakan untuk memeriksa apakah kesulitan pada masa pra-natal mempengaruhi perilaku di kemudian hari (melalui tingkat pertumbuhan otak). Ternyata, hal ini didukung oleh temuan sebelumnya yang menyatakan bahwa lingkar kepala bayi merupakan indicator yang lebih baik terhadap perilaku anak (apakah ia hiperaktif atau tidak) daripada berat lahir.

REFERENSI
1. Schlotz, W., Jones, A., Phillips, D. I., Gale, C. R., Robinson, S. M., & Godfrey, K. M. (2009). Lower maternal folate status in early pregnancy is associated with childhood hyperactivity and peer problems in offspring. Journal of child psychology and psychiatry, and allied disciplines, 51(5), 594-602.

2. Ars, C., Nijs, I., Marroun, H., Muetzel, R., Schmidt, M., Steenweg-de Graaff, J., . . . White, T. (2016). Prenatal folate, homocysteine and vitamin B12 levels and child brain volumes, cognitive development and psychological functioning: The Generation R Study. British Journal of Nutrition,1-9. doi:10.1017/S0007114515002081

Written by akg

Leave a Reply