Kuku terbentuk dari protein keras yang disebut keratin. Biasanya, kuku akan tumbuh sampai 5mm per bulannya dan kuku yang menempel pada daging akan berwarna pink, dengan ujung-ujung putih. Namun beberapa kondisi dan defisiensi dapat berpengaruh terhadap penampilan kuku. Kuku yang tidak menarik untuk dilihat dapat mengindikasikan adanya nutrisi yang kurang pada pola makan kita.
Permasalahan kuku dapat dinilai dari berbagai kondisi termasuk psoriasis, hipotiroidisme, dan infeksi jamur. Tetapi biasanya kerusakan kuku terjadi terkait dengan pekerjaan seperti bercocok tanam, mencuci baju, dan lain-lain.
Dari sisi gizi, defisiensi kalsium dapat mengakibatkan masalah kuku. Hal liannya seperti kurang konsumsi protein juga dapat menyebabkan hal ini untuk terjadi, dan hal ini sangat rentan terjadi pada vegetarian. Kondisi tubuh anemia yang menunjukkan kurangnya zat besi, vitamin B12 atau folat juga dapat mengakibatkan lemahnya kuku, dan ternyata terlalu banyak mengonsumsi Selenium juga dapat berdampak buruk pada kerusakan kuku. Kuku yang pecah-pecah dapat dikaitkan dengan defisiensi vitamin B, namun juga dapat diakibatkan oleh stress.
Untuk mendapatkan kuku yang sehat, beberapa makanan yang dianjurkan adalah mengonsumsi produk susu minmal 3 kali dalam sehari. Produk susu termasuk sereal, snack, dan susu yang mengandung kalsium tinggi. Konsumsi protein yang adekuat atau proporsional juga dapat meningkatkan kesehatan kuku, dan dapat ditemukan pada ikan, telur, daging, kacang, dan biji-bijian, serta terkadang hati ayam yang mengandung banyak zinc, zat besi, dan banyak vitamin A. Untuk mengonsumsi vitamin B dan folat yang cukup, makanan yang dianjurkan adalah sayuran hijau dan gandum utuh yang dinilai juga kaya akan vitamin A.
Adapun makanan-makanan yang harus dihindari seperti minuman berkarbonasi dan kafein seperti soft drinks yang dapat mengurangi kalsium pada tubuh.
Sumber: Milleto, G., Jones, L., and Somers, S. (2011). The Food Hospital. New York: Penguin Books.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.