Penyakit Alzheimer merupakan penyakit neurodegeneratif yang dapat menyebabkan demensia
atau penurunan fungsi otak sehingga menyebabkan gangguan fungsi kognitif, memori, bahasa, dan
visuospasial. Alzheimer ini sendiri merupakan salah satu penyakit mematikan yang dapat menyebabkan
kematian 4-16 tahun dari mulai timbulnya gejala yang mayoritas pasiennya berusia diatas 65 tahun
(akan meningkat persentasenya 30-40% di usia 85 tahun) dan sering terjadi pada perempuan
dibandingkan dengan laki-laki, meskipun demikian perempuan Alzheimer dapat bertahan hidup lebih
lama. Saat ini, sudah banyak peelitian yang berusaha mencari cara untuk mencegah penyakit ini, salah
satunya adalah manfaat kafein pada kopi.
Secara biokimia, kafein merupakan alkaloid utama yang berperan penting dalam pengaturan
sistem saraf pusat (SSP) dan terbukti dapat mencegah penyakit Alzheimer. Peran kafein dalam
pengaturan SSP, antara lain:
1. Sebagai inhibitoreseptor adenosin
Adenosin merupakan ribonukleotida purin yang berfungsi mengatur transmisi sinaps di SSP.
Kafein berperan sebagai inhibitor reseptor adenosine sehingga meningkatkan neurotransmisi
dopaminergik dan juga sebagai neuromodulator dalam menjalankan fungsi kognitif, motorik
tingkah laku, dan pemprosesan informasi. Sehingga dapat menghambat kerusakan kognitif dan
gangguan memori pada penderita Alzheimer.
2. Menghambat produksi β-amiloid
Penderita Alzheimer memiliki plak β-amiloid pada otak yang menyebabkan terhambatnya
kinerja otak. Keberadaan kafein dapat menekan aktivitas β- dan γ- sekretase, serta berperan
dalam perbaikan disregulasi jaras inflamasi cRaf-1 melalui stimulasi aktivasi PKA sehingga terjadi
penurunan kadar produksi β-amiloid larut. Hal ini menyebabkan ketidakseimbangan dengan
antara β-amiloid larut dan tak larut (plak). Sehingga untuk mencapai keseimbangan, plak β-
amiloid berubah menjadi bentuk larut dan berpindah ke plasma sehingga terjadi penurunan
jumlah plak dan mengembalikan kinerja otak.

Konsumsi kafein sebagai protector penyakit Alzheimer aman dikonsumsi selama tidak melebihi
dosis yang dianjurkan (500 mg/hari). Kandungan kafein per mL beberapa jenis kopi, sebagai berikut: kopi
instan (27-173 mg per 240 mL), kopi yang (95-200 mg per 240 mL), kopi espresso (40-75 mg per 30 mL).
Konsumsi kafein sebesar 400 mg/hari masih aman untuk dikonsumsi oleh orag dewasa sehat, akan
tetapi konsumsi yang berlebihan (>500-600 mg/hari) justru dapat berujung pada penyalahgunaan yang
berdampak negatif bagi kesehatan, seperti gangguan kardiovaskular, seperti aritmia dan takikardi, serta
gangguan pencernaan seperti mual, muntah, dan diare. Oleh sebab itu, konsumsi kopi secara cukup dan
tidak berlebihan.

Sumber:
Maia, Tracy, Nick, Andrade. 2013. Caffeine and chlorogenic acids in coffee and effects on selected
neurodegenerative diseases. JPSI. 2013;2(4):9-17.
Bird, Miller. 2006. Harrison’s neurology in clinical medicine: Alzheimer’s disease and other demensias.
USA: McGrawHills Company, Inc
Mayo Clinic Staff. 2011. Caffeine content for coffee, tea, soda and more. Mayo Foundation for Medical
Education and Research (MFMER). [Online]. Diakses melalui:
http://www.mayoclinic.com/health/caffeine/AN01211
Zulkifly, Darmawan, Tambunan. 2017. Manfaat Kopi untuk Mencegah Penyakit Alzheimer. CDK-257/ vol.
44 no. 10 th. 2017 [Online]. Diakses melalui: http://www.kalbemed.com/Portals/6/20_257Teknik-
Manfaat%20Kopi%20untuk%20Mencegah%20Penyakit%20Alzheimer.pdf

Written by akg

Leave a Reply