Walaupun banyak orang menyukai makanan berlemak, kita tahu bahwa mengonsumsi makanan berlemak secara berlebihan tidak baik bagi kesehatan. Oleh sebab itu, perusahaan-perusahaan makanan memproduksi berbagai modifikasi makanan berlemak, sehingga kita dapat menikmati makanan yang lezat tersebut. Diperkirakan, terdapat lebih dari 7000 jenis makanan berlemak di pasar. Artinya, makanan yang sama mungkin datang dari berbagai macam kandungan lemak. Misalnya, full-fat, low-fat, atau fat-free milk, es krim, krim asam, keju, dan yogurt.
Jika dihubungkan dengan diet sehari-hari, makanan tersebut dapat mengurangi konsumsi lemak harian, tetapi tidak tentu pada jumlah energi yang dikonsumsi. Mengonsumi nonfat milk (86 kkal dan 0,5 g lemak per sajian) daripada whole milk (150 kkal dan 8,2 g lemak per sajian) dapat menurunkan asupan energi maupun lemak. Namun, mengonsumsi kue kering yang bebas lemak (3 kue kering mempunyai 204 kkal dan 0 g lemak) daripada kue kering pada umumnya (3 kue kering mempunyai 210 kkal dan 4,5 g lemak) mengurangi asupan lemak, tetapi tidak pada asupan energi.
Jadi, dengan mengonsumsi produk-produk makanan yang bersifat “low-fat” tidak menjamin penurunan berat badan. Pengurangan lemak pada makanan tersebut umumnya digantikan dengan karbohidrat, yang kemudian membuat makanan tersebut mempunya kalori yang tidak jauh beda dengan makanan yang mengandung lemak. Oleh karena itu, jika anda ingin mengurangi jumlah asupan lemak dan sejumlah kalori, anda perlu cermat dalam memperhatikan label makanan tersebut sebelum membelinya.
Sumber: Thompson, J., Manore, M., Vaughan, L. and Wiedman, D. (2011). The Science of Nutrition. 2nd ed. San Francisco, Calif.: Benjamin Cummings.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.