Saat bulan Ramadan, semua makanan tampak lebih enak karena perut lapar lantaran berpuasa seharian. Alhasil, seseorang dapat kalap memborong semua makanan yang ada di depan mata. Fenomena ini sering kita sebut lapar mata. Lapar mata dapat meningkatkan jumlah makanan yang terbuang apabila orang tersebut tidak bisa menghabiskan makanannya. Waduh, selain hal itu, ada tidak ya bahaya lapar mata saat puasa? Nah, daripada penasaran, yuk simak informasi berikut!

Lapar mata saat puasa, kok bisa?
Lapar mata adalah keinginan alami untuk makan yang disebabkan respon tubuh dan perilaku setelah melihat makanan, baik secara langsung maupun lewat gambar di media sosial (Spence et al., 2016). Lapar mata saat puasa dapat disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut.
1. Kekurangan zat gizi
Selama berpuasa, kadar glukosa, asam amino, dan asam lemak di dalam darah berada pada level yang rendah. Informasi mengenai rendahnya kadar ketiga zat gizi tersebut disampaikan ke otak agar melakukan penyesuaian terhadap asupan energi. Penyesuaian dilakukan dengan perasaan lapar yang “mengaktifkan” perilaku mencari makan (Marieb dan Hoehn, 2016).
2. Rangsangan indera
Indera penciuman, penglihatan, dan pengecapan dapat mengaktifkan pusat saraf di otak sehingga merangsang keluarnya kelenjar ludah dan getah lambung (Marieb dan Hoehn, 2016). Hal ini kemudian dirasakan oleh tubuh sebagai sinyal bersiap-siap untuk makan. Oleh karena itu, ketika seseorang mengalami lapar mata, tubuhnya bisa saja merasa siap untuk makan padahal tidak lapar.
3. Kebiasaan makan
Lapar mata dapat muncul dari kebiasaan makan di waktu atau tempat tertentu walaupun tidak lapar. Selain sinyal-sinyal involunter (spontan) yang terdapat di dalam tubuh, diduga faktor psikologis juga membentuk kebiasaan makan. Contohnya adalah kebiasaan makan rutin dan terjadwal sehingga membuat seseorang makan karena memang sudah waktunya (bukan karena lapar), atau gaya hidup seperti hiburan, bisnis dan waktu senggang yang turut menentukan kapan seseorang makan.

Memangnya ada kaitan lapar mata dengan food waste?
Lapar mata dapat menyebabkan food waste. Menurut Food and Agriculture Organization (2017), food waste merupakan pembuangan makanan (baik ketika diproses, semi-olahan atau mentah) yang seharusnya layak untuk dikonsumsi. Fenomena food waste di Indonesia meningkat hingga 10% pada bulan Ramadan (Bantargebang Integrated Waste Treatment Site, 2022)

Dampak Food Waste
Dampak food waste yang cukup menyita perhatian, yaitu:
- Risiko krisis bahan pangan
Hal ini terjadi karena tingginya bahan pangan yang tidak dimanfaatkan semestinya. Banyaknya bahan pangan yang terbuang akan berakibat kesulitan dan kekurangan mengonsumsi makanan yang bergizi. Oleh karena itu, bahan pangan akan berpengaruh terhadap persediaan dan kualitas di masa depan.
2. Pemenuhan gizi tidak merata
Disaat kita membuang makanan, disisi lain banyak orang yang ingin menikmati makanan. Banyak zat gizi penting di makanan seperti protein, serat, dan vitamin ikut terbuang. Akibatnya, banyak orang mengalami kelaparan karena mereka tidak mendapatkan nutrisi yang cukup atau tidak memiliki akses ke pilihan makanan sehat.
Oleh karena itu, food waste dapat dicegah/dikurangi dengan mencegah atau mengurangi lapar mata

Stop Lapar Mata = Stop Food Waste
Bagaimana caranya?
Menurut Zero Waste Indonesia (2023), cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi lapar mata di bulan Ramadan sebagai berikut.
1. Memisahkan antara kebutuhan dan keinginan
Sangat penting untuk sadar dalam memisahkan kebutuhan dan keinginan agar dapat mengetahui kapan tubuh lapar karena membutuhkan energi dan lapar karena ingin makan saja.
2. Merencanakan menu berbuka dan sahur
Dengan meal planning, makanan yang kita makan jadi lebih sehat dan terkontrol.
3. Membuat daftar belanja
Daftar belanja berguna untuk menghindari pembelian bahan makanan yang tidak dibutuhkan guna menghindari penumpukan dan pembusukan bahan makanan.
4. Memahami porsi makan yang sesuai dengan kapasitas tubuh
Porsi makan yang sesuai dapat mengurangi food waste yang signifikan karena makanan tidak akan terbuang sia-sia dan sesuai dengan yang dibutuhkan.

Referensi
- CDC. (2022). Indonesia, World Food Programme. Centers for Disease Control and Prevention. Available at: https://www.cdc.gov/healthyweight/losing_weight/index.html#:~:text=When%20you’re%20trying%20to,to%20keep%20the%20weight%20off.
- FAO. (2017) Food Losses and waste. Issues and policy options. Rome. Available at: https://www.fao.org/3/ca1431en/CA1431EN.pdf
- Guyton AC, Hall JE (2006) Textbook of Medical Physiology. 11th ed. Pennsylvania: Elsevier Inc.
- Hopkins, J (2017) Wasted Food Means Wasted Nutrients. Baltimore. Available at : https://clf.jhsph.edu/about-us/news/news-2017/wasted-food-means-wasted-nutrients
- Marieb, N. dan Hoehn, K (2016) Human Anatomy and Physiology. 10th ed. Harlow: Pearson.
- Patterson, A., Kozinets, R., & Ashman, R. (2019). Hungry eyes: how food porn affects wellbeing. In Food and Experiential Marketing (pp. 229-241). Routledge.
- Russell, S. V., Young, C. W., Unsworth, K. L., & Robinson, C. (2017). Bringing Habits and Emotions Into Food Waste Behaviour. Resources, Conservation and Recycling, 125, 107–114.
- Sherwood, L. (2012). Introduction to Human Physiology. 8th Ed. California: Brooks/Cole Cengage Learning.
- Spence, C. et al. (2016) “Eating with our eyes: From visual hunger to digital satiation,” Brain and Cognition, 110, pp. 53–63. Available at: https://doi.org/10.1016/j.bandc.2015.08.006.
- Waste, Z. (2023). Zero Waste Indonesia. Retrieved from Tips Zero Waste saat Ramadhan: https://zerowaste.id/zero-waste-lifestyle/tips-zero-waste-saat-ramadhan/
- Weng, X., Lin,Q., Wang, Z.,dkk. (2017). Effects of Hunger on Visual Perception in Binocular Rivalry : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6423071/
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.