Konsumsi Buah Naga Merah Bisa Mengontrol Diabetes Melitus?

Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit gangguan metabolik yang diakibatkan oleh pankreas yang tidak dapat memproduksi insulin dengan cukup atau tubuh yang tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi oleh tubuh secara efektif (Juwita et al, 2018). Diabetes mellitus merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah plasma. Terdapat DM tipe 1, DM tipe 2, dan DM tipe lain. Diabetes mellitus tipe 2 merupakan kasus yang paling banyak terjadi di seluruh dunia. DM tipe 2 dapat disebabkan oleh faktor genetik dan lingkungan karena adanya gangguan sekresi insulin dan resistensi insulin. Selain itu, DM tipe 2 dapat disebabkan juga oleh faktor lain seperti obesitas, kurang olahraga, stress, makan yang berlebih, dan faktor usia.

Belakangan ini, orang-orang banyak melakukan pengobatan secara medis untuk terapi diabetes mellitus dengan menggunakan obat-obatan modern dan juga suntikan. Namun, di samping itu, terapi untuk mengobati diabetes mellitus dapat dilakukan menggunakan pengobatan alami dengan memanfaatkan tanaman obat tradisional. Salah satu tanaman yang banyak digunakan oleh masyarakat untuk terapi diabetes mellitus tipe 2 adalah buah naga merah. Hal ini dikarenakan buah naga memiliki kadar antioksidan seperti senyawa flavonoid, vitamin C, serta polifenol. Kandungan gizi buah naga dalam 100 gram buah naga antara lain:

  • Energy : 264 kcal
  • Protein : 3.57 gr
  • Karbohidrat : 82.14 gr1
  • Serat : 1.8 gr
  • Gula : 82.14 gr
  • Calcium : 107 mg
  • Sodium (Na) : 39 mg
  • Vit.C (total asam askorbat) : 6.4 mg

Buah naga merah juga memiliki pigmen warna berupa antosianin yang dapat berfungsi sebagai antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas. Buah naga dianggap berpotensi untuk menghambat aksi radikal bebas dikarenakan mengandung betasianin, membantu menurunkan kadar glukosa darah, serta membantu menurunkan risiko penyakit jantung pada penderita diabetes. Flavonoid dalam buah naga merupakan antioksidan yang bersifat protektif terhadap kerusakan sel beta pancreas sebagai tempat penghasil insulin dan dapat meningkatkan sensitivitas insulin.

Buah naga juga mengandung serat dan juga senyawa likopen yang dapat memengaruhi resistensi hormon insulin sehingga toleransi tubuh terhadap glukosa meningkat. Serat yang terdapat dalam buah naga tersebut berfungsi untuk mengikat air sehingga sedikit kemungkinan untuk glukosa bersentuhan dengan dinding usus dan masuk ke dalam darah. Oleh karena itu, pankreas akan menghasilkan sedikit insulin karena kadar glukosa yang masuk ke dalam darah sedikit, sehingga terjadi penurunan kadar glukosa dalam darah.

Buah naga merah juga memiliki efek menghambat senyawa radikal bebas dikarenakan memiliki banyak senyawa bioaktif yang berpotensi sebagai anti radikal bebas, seperti betasianin. Kandungan isoflavon pada senyawa flavonoid berpotensi membantu menurunkan risiko penyakit jantung, diabetes ginjal, dan osteoporosis. Kandungan flavonoid dalam buah naga berperan untuk mengurangi radikal bebas, yaitu Reactive Oxygen Species (ROS) yang berbahaya bagi tubuh yang mana pengurangan radikal bebas ini dapat berdampak pada pengurangan penyerapan glukosa dari usus sehingga kadar glukosa darah turun.

Referensi :

  • Ayuni, N., 2020. Efek Buah Naga Merah (Hylocereus Polyrhizus) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Pada Diabetes Tipe 2. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 11(1), pp.566-572. https://doi.org/10.35816/jiskh.v11i1.350
  • Hadi, T., Sulendri, N., Luthfiyah, F., & Cahyaningrum, A. 2018. Pemberian Buah Naga (Hylocereus Polyrhizus) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Pasien DM Di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Karang. Jurnal Gizi Prima, 3(2). https://doi.org/https://doi.org/10.32807/jgp.v3i2.116

Written by akg

Leave a Reply