Seperti yang kita tahu, vegetarian adalah sebutan untuk orang-orang yang tidak mengonsumsi daging. Ternyata pola makan vegetarian dapat dilakukan dengan berbagai cara. Orang-orang yang mengadopsi diet vegetarian walaupun tidak seutuhnya dapat dilihat dari contoh-contoh dibawah ini yaitu:
• Vegans: tidak mengonsumsi daging-dagingan, unggas (hewan ternak), ikan, telur, susu, dan gelatin.
• Lacto-ovo vegetarians: tidak mengonsumsi daging, unggas (hewan ternak), ikan, namun mengonsumsi telur dan produk susu.
• Lacto vegetarians: tidak mengonsumsi daging, unggas (hewan ternak), ikan, atau telur, namun mengonsumsi produk susu.
• Ovo vegetarians: Tidak mengonsumsi daging, unggas (hewan ternak), ikan, produk susu, namun mengonsumsi telur.
• Partial vegetarians: Menghindari daging, namun mengonsumsi ikan atau unggas (hewan ternak).
Apabila seseorang ingin mengadopsi diet vegetarian menjadi pola makannya sehari-hari, diet ini harus disiapkan dengan matang. Hal-hal simple seperti tidak mengonsumsi soda, keju, dan permen juga ternyata sudah termasuk dalam kategori “vegetarian”. Banyak studi yang menilai bahwa diet vegetarian dapat berdampak pada defisiensi zat gizi yang diperlukan tubuh. Misalnya, vegetarian harus lebih banyak mengonsumsi berbagai macam buah, sayur, dan serat. Untuk memenuhi kebutuhan lemak, dapat mengonsumsi kacang-kacangan, minyak zaitun, dan minyak canola. Jika ingin tetap sehat dengan pola makan vegetarian, seseorang harus memiliki diet plan yang memenuhi kebutuhan tubuhnya.

Referensi:
1. Harvard Medical School. 2016. Becoming a Vegetarian. [online] Available at: http://www.health.harvard.edu/staying-healthy/becoming-a-vegetarian

Written by akg

Leave a Reply