Asam lemak omega-3 diebut omega-3 karena penghitungan ikatan ganda pertama dari ujung metil dari asam lemak terletak pada karbon ketiga. Asam lemak omega-3 tidak di produksi di dalam tubuh, maka dari itu asam lemak omega-3 ini didapatkan dari makanan. Makanan yang tinggi Omega-3 diantaranya adalah ikan, minyak sayur, kacang walnut, biji rami, minyak biji rami, dan sayuran berdaun.
Asam lemak omega-3 merupakan bagian integral dari membran sel di seluruh tubuh dan mempengaruhi fungsi reseptor sel di membran. Omega-3 menyediakan tempat awal untuk membuat hormon yang mengatur kontraksi dan relaksasi dinding arteri, pembekuan darah, dan peradangan. Mereka juga mengikat reseptor di dalam sel yang mengatur fungsi genetik.
Karena ini, lemak omega-3 terbukti membantu mencegah penyakit jantung dan stroke, dapat membantu mengontrol lupus, eksim, dan rheumatoid arthritis, dan mungkin memainkan peran protektif pada kanker dan kondisi lainnya. Ketika seseorang memiliki lemak trigliserida(lemak darah) yang tinggi, maka akan berisiko untuk terkena penyakit jantung, namun dengan mengonsusi lemak omega-3 yang didapatkan dari minyak ikan akan menurunkan risiko tersebut. Lemak Omega-3 selain menurunkan kadar lemak darah, juga memperbaiki fungsi pembuluh darah, dan, pada dosis yang lebih tinggi, menurunkan tekanan darah dan detak jantung, dan dapat meredakan peradangan, yang berperan dalam perkembangan aterosklerosis.
Dilnsir dalam website Harvard Medical School bahwa lemak omega-3 dapat menangani masalah mental dan mood seseorang. Omega-3 dapat dengan mudah melakukan perjalanan melalui membran sel otak dan berinteraksi dengan molekul yang berhubungan dengan suasana hati di dalam otak. Mereka juga memiliki tindakan anti-inflamasi yang dapat membantu meredakan depresi. Lebih dari 30 uji klinis telah menguji berbagai persiapan omega-3 pada orang dengan depresi.
Lemak Omega-3 adalah lemak tak jenuh ganda. Ada tiga tipe omega-3 utama, diantaranya adalah:

Eicosapentaenoic acid (EPA) dan docosahexaenoic acid (DHA) sebagian besar berasal dari ikan, sehingga mereka sering disebut omega-3 laut.
Asam alfa-linolenat (ALA), asam lemak omega-3 ini paling umum ditemukan dalam minyak sayur dan kacang-kacangan, biji rami dan minyak biji rami, sayuran berdaun, dan beberapa lemak hewani, terutama pada hewan yang diberi makan rumput. Tubuh manusia umumnya menggunakan ALA untuk energi.
Disarankan untuk makan ikan atau makanan laut lainnya 1-2 kali per minggu, terutama ikan berlemak (daging gelap) yang lebih kaya dalam EPA dan DHA. Seorang anak pun disarankan untuk mengonsumsi asam lemak omega-3 ini karena membutuhkan pasokan DHA yang tetap untuk membentuk otak dan bagian lain dari sistem saraf.

Sumber:
Harvard School of Public Health. Omega-3 Fatty Acids: An Essential Contribution. Available at www.hsph.harvard.edu
David Mischoulon, MD, PhD. 2018. Omega-3 fatty acids for mood disorders. Available at www.health.harvard.edu
Heli Roy PhD, RD. 2005. Omega-3 fatty acids. Available at www.pbrc.edu

Written by akg

Leave a Reply