Siapa yang suka minum jus?? Mungkin beberapa dari kita ada yang minum jus satu kali sehari, satu kali 2 hari, seminggu dua kali, seminggu sekali atau bahkan sangat jarang. Jus buah atau sayuran dapat kita temukan dimanapun. Bisa kita beli di kios yang menjual jus, di restoran tempat kita makan siang, atau kita buat sendiri di rumah. Membuat jus bukanlah suatu perkara sulit dan bisa dilakukan oleh siapa saja. Selain mengetahui khasiat dari buah atau sayur yang akan kita jus, mengetahui peralatan dan cara membuat jus yang baik juga perlu diperhatikan agar kita memperoleh manfaat yang maksimal dari buah atau sayur yang kita olah.

 

 

  • Peralatan yang Dibutuhkan

 

Untuk mengekstrak buah atau sayuran menjadi sebuah jus diperlukan sebuah alat. Alat yang biasanya digunakan untuk mengolah sayuran dan buah antara lain adalah sebagai berikut:

1. Blender atau Juicer 

Jus yang dihasilkan oleh blender biasanya masih mengandung serat, baik berupa serat makanan yang larut dalam air maupun serat kasar berupa ampas yang tidak larut di dalam air. Serat sangat bermanfaat bagi tubuh kita, diantaranya untuk menunda kekosongan lambung, memperlancar saluran pencernaan, mencegah konstipasi, serta menurunkan kadar kolesterol darah. 

Untuk memperoleh manfaat serat sebanyak mungkin, sebaiknya jus yang dihasilkan dengan cara di blender tidak perlu disaring lagi, tetapi langsung diminum bersama dengan ampasnya. Namun, ada sedikit kelemahan dari penggunaan blender ini yaitu konsentrasi zat-zat gizi dari jus yang dihasilkan lebih sedikit karena pada proses penghancuran bahan ditambahkan air.

2. Juice Extractor

Juice extraxtor dapat memisahkan ampas dan sari buah atau sayuran yang dihasilkan. Dengan demikian, sari yang dihasilkan bisa langsung dikonsumsi tanpa memerlukan proses penyaringan terlebih dahulu. Ada dua tipe juice extractor yang pertama adalah tipe sentrifugal dimana bahan-bahan yang akan dijus harus di potong terlebih dahulu dalam wadah plastik dengan kecepatan tinggi. Tipe kedua adalah juice extractor yang bermesin masticating dimana ia akan menggiling halus semua bahan yang dimasukkan ke dalam wadah tanpa harus dipotong terlebih daluhu. 

Kelemahan dari juice extractor adalah serat yang dihasilkan lebih sedikit dibandingkan menggunakan blender. Sementara kelebihannya adalah zat gizi yang diperoleh lebih tinggi karena tidak ditambahkan air.

 

 

  • Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Membuat Jus

 

Sebelum membuat jus ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar jus yang dihasilkan memiliki khasiat dan manfaat yang luar biasa dalam terapi pencegahan dan pengobatan beberapa penyakit.

1. Buah dan Sayuran Harus dalam Keadaan Segar

Hal ini dikarenakan bahan pangan yang segar masih mengandung zat gizi yang lengkap dibandingkan bahan pangan yang telah dimasak. Bahan pangan yang masih segar juga akan lebih muda dicerna dibandingkan dengan bahan pangan yang telah diolah dan energi yang dikandungnya juga lebih besar.

2. Buah dan Sayuran dalam Kondisi Matang Optimal

Banyak zat gizi yang belum terbentuk sempurna ketika buah belum matang. Itu sebabnya alangkah baiknya jika menggunakan buah dan sayuran dalam kondisi matang yang optimal.

3. Buah dan Sayuran dicuci Terlebih Dahulu Sebelum Dipotong

Sebelum digunakan buah dan sayuran sebaiknya dicuci terlebih dahulu guna menghilangkan kotoran dan residu pestisida yang mungkin terdapat pada buah dan sayuran. Namun, perlu diperhatikan agar proses memotong dilakukan setelah pencucian. Hal ini dimaksudkan agar zat-zat gizi, terutama vitamin larut air tidak ikut terbuang pada proses pencucian.

4. Penambahan Bahan Tambahan pada Pembuatan Jus

Terkadang dalam pembuatan jus kita menambahkan simple syrup atau madu. Namun, perlu diperhatikan bahwa penambahan ini tidak diperlukan pada penderita diabetes melitus.

5. Jus Segera Diminum Setelah Dibuat

Jus yang telah dibuat hendaknya segera dikonsumsi. Hal ini untuk menghindari berkurangnya zat gizi yang terkandung di dalam sayur. Vitamin yang terkandung dalam jus dapat teroksidasi jika tidak segera dikonsumsi. Begitu pula dengan enzim yang terkandung di dalamnya. Umumnya enzim akan mengalami kerusakan bila disimpan terlalu lama. Jus masih bisa dikonsumsi enam jam setelah dibuat, tetapi sebaiknya dihabiskan sebelum satu jam.

6. Efektif dan Efisien dalam Mengonsumsi Jus

Mengonsumsi jus akan terasa efektif dan efisien bila menjadi bagian dari terapi nutrisi atau diet alami yang murni dan menyeluruh. Oleh karena itu, pengaturan pola makan yang sehat tetap perlu dilakukan agar pengonsumsian jus dapat berperan dalam pengendalian berbagai penyakit.

7. Waktu yang Tepat Mengonsumsi Jus

Jus sebagai pencegah dan pengendalian penyakit harus dipadukan dengan diet makanan bergizi. Mengonsumsi jus minimal dua kali sehari yaitu pada pagi dan malam hari. Jus hendaknya diminum sebelum makan agar zat-zat yang terkandung di dalamnya dapat langsung terserap.

 

Daftar Referensi:

  1. Wirakusumah, E. (2013). Jus Sehat Buah & Sayuran. Jakarta TImur: Penebar Swadaya, pp.63-67.

Written by akg

Leave a Reply