Tubuh memerlukan makanan sebagai sumber energi, dimana karbohidrat, protein dan lemak menjadi sumber energi utama yang digunakan untuk metabolisme di dalam tubuh dan aktivitas sehari-hari. Karbohidrat dan protein mengandung 4 kalori per 1 gram, sedangkan lemak mengandung jumlah yang lebih banyak yakni 9 kalori per 1 gram. Pada dasarnya kebutuhan kalori per individu berbeda-beda, dipengaruhi beberapa faktor, antara lain: Usia Di usia muda, kebutuhan kalori akan meningkat untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh sampai usia dewasa. Kebutuhan kalori akan menurun seiring dengan terjadinya penuaan (dewasa tua/lanjut usia). Hal ini dikarenakan di usia muda semua organ tumbuh dan berkembang sampai mencapai batas optimal, sedangkan di usia lanjut organ sudah tidak dapat bekerja dengan baik dan mengalami kemunduran sehingga tidak dapat mengolah makanan secara optimal dan intake menurun. Jenis kelamin Saat bayi sampai anak-anak jumlah kalori yang diperlukan baik oleh perempuan ataupun laki-laki sama, akan tetapi memasuki masa pubertas (+ 10 tahun ke atas) kebutuhan kalori laki-laki lebih tinggi karena terjadi peningkatan masa otot yang pesat pada laki-laki dibandingkan perempuan, sehingga memerlukan intake yang lebih banyak. Aktivitas fisik Semakin berat aktivitas fisik yang dijalani semakin besar energi yang keluar sehingga diperlukan energi yang besar pula bagi tubuh untuk mencapai keseimbangan energi. Tinggi dan berat badan Orang dengan tubuh yang tinggi dan berat membutuhkan lebih banyak kalori dibandingkan dengan orang dengan tubuh pendek dan kurus. Kondisi khusus Pada kondisi khusus, kebutuhan kalori individu juga akan berubah. Seperti pada ibu hamil dan menyusui, kebutuhan kalorinya akan meningkat karena perlunya asupan tambahan untuk perkembangan janin dan produksi ASI. Atlet atau olahragawan membutuhkan asupan kalori yang lebih tinggi untuk meningkatkan ataupun mempertahankan massa otot saat berolahraga. Pasien penyakit tertentu, seperti diabetes memiliki asupan kalori yang berbeda dari orang normal. Pada kondisi sehat/normal kita dapat mengukur sendiri kebutuhan kalori dengan menghitung BMR (Basal Metabolic Rate), SDA (Spesific Dynamic Action), dan Activity Energy Cost. BMR merupakan energi yang diperlukan untuk dapat mempertahankan fungsi fisiologis tubuh normal, seperti: bernafas, dan denyut jantung. Rumus Harris Benedict (1919): Laki-laki : 66 + (13.7 x BB) + (5 x TB) – (6.8 x U) Perempuan : 655 + (9.6 x BB) + (1.8 x TB) – (4.7 x U) *BB = berat badan, TB = tinggi badan, U = usia SDA atau TEF (Thermic Effect of Food) atau DIT (Dietary Induced Thermogenesis) merupakan energi yang diperlukan untuk mencerna makanan yang masuk ke dalam tubuh, sekitar 5-10% dari BMR. Rumus: SDA = 10% x BMR Sedangkan Activity Energy Cost merupakan energi yang diperlukan untuk beraktifitas sehari-hari. Terdapat beberapa klasifikasi aktivitas fisik menurut tingkatannya: Sangat ringan : BMR x 30% Ringan : BMR x 50% Sedang : BMR x 75% Berat : BMR x 100% Sangat berat : BMR x 125% Energi total yang diperlukan per hari, antara lain: Energi total = BMR + SDA + aktivitas fisik Selamat menghitung ( Sumber: PERMENKES RI NOMOR 75 TAHUN 2013 TENTANG “ANGKA KECUKUPAN GIZI YANG DIANJURKAN BAGI BANGSA INDONESIA” Cakrawati, Dewi, Mustika. 2011. Bahan Pangan Gizi dan Kesehatan. Bandung: Alfabeta Inanta, D. 2017. Pedoman Gizi Lengkap Keluarga dan Olahragawan. Yogyakarta: Ardi Offaset Kuntarti, S.Kp, M. Biomed. 2012. Nutrisi Normal. [Online] Diakses melalui: staff.ui.ac.id

Written by akg

Leave a Reply