Gluten-Free, bahan makanan yang terkenal untuk menurunkan berat badan, apa iya?

Jika kita bergi ke supermarket, kita mungkin sering melihat beberapa label makanan yang menuliskan kata “Gluten-free”, biasanya makanan tersebut adalah roti, olahan pasta, kue, pastrie, dan biskuit. jika kita melihat informasi dari internet atau media lain kita sering melihat kalau label adanya Gluten ini sering dijadikan penyebab kenaikan berat badan seseorang sehingga alih-alih untuk tidak mengalami BB yg naik, banyak konsumen yang lebih memilih membeli makanan dengan gluten-free, meskipun harganya akan jauh lebih mahal. Menurut survey yang dilakukan terhadap 1500 masyarakat di Amerika menyatakan bahwa 35% alasan memilih pola hidup gluten-free karena tidak tahu dan hanya 8% alasan karena memiliki riwayat penyakit, sisanya? Karena merasa ingin sehat, apa iya bisa? nah agar kalian tidak termasuk dari orang yang tidak tahu, mending baca sampai habis.

Apasih gluten, gimana rasanya? Gluten merupakan protein yang ada pada makanan yang mengandung gandum, barley (grain food). glutein ini terkenal digunakan untuk memberi tekstur kenyal pada olahannya yaitu roti, itu kenapa gak sedikit perusahaan roti yang menggunakan bahan ini agar roti olahannya memiliki tekstur yang khas (setiap satu potong roti kurang lebih mengandung 4 g gluten). Nah Berdasarkan data dari google trends, kepopularitas kata “gluten free” ini ternyata mengalami kenaikan yang signifikan pada tahun 2015 sampai ke 2017, sedangkan untuk pencarian riwayat penyakitnya sendiri tetap dikisaran rendah, wah kenapa ya? Ternyata banyak orang awam yang merasa makanan yang mengandung glutein itu menyebabkan mereka gendut sehingga munculah trend Gluten Free Diet (GFD) untuk menurunkan berat badan. Pada awalnya trend ini dimulai di Amerika, namun ternyata sudah mulai merambah ke indonesia khususnya ke anak remaja yang menginginkan berat badan ideal. Faktanya adalah GFD ini dibuat khusus untuk terapi bagi seseorang yang memiliki alergi pada gluten (non-celiac gluten sensitivity) dan pengidap penyakit Celiac, nah penyakit celiac sendiri adalah penyakit yang terkait respon imun yang tidak tepat pada protein glutein di usus, sehingga terjadi gangguan pada penyerapan makanan kita, itu kenapa banyak penderita peyakit ini yang mengalami malabsorbsi nutrisi sehingga berujung pada kekurangan gizi dan penurunan berat badan.

Terus apakah orang yang tidak memiliki gangguan penyakit bisa menggunakan diet ini? Pada dasarnya GFD ini bukan dibuat untuk menjadi sebuah Healthy Diet melainkan untuk terapi kepada orang yang mengalami gangguan pencernaan, adapun kabar yang beredar di internet tentang manfaat GFD untuk menurunkan berat badan, menghilangkan Pusing, insomnia bahkan Kanker bagi seseorang yang bukan pengidap penyakit terkait itu sampai sekarang belum ada bukti ataupun penelitian yang telah membuktikan kebenarannya. Sekalipun jika ada orang tanpa gejala penyakit yang berhasil turun berat badan melalui diet ini itu bukanlah karena dia tidak mengkonsumsi gluten, tetapi karena mereka dengan sendirinya membuat pilihan makanan yang lebih sehat, contohnya adalah menghindari makanan yang siap saji, mengonsumsi lebih banyak sayur dan buah, dan lebih sering membaca label makanan sehingga lebih mengerti atau aware tentang asupannya sehari hari.

Kira-kira ada gak ya dampak kalau kita yang sehat ini melakukan GFD (Gluten-Free diet)? Nah Karena kurangnya komunikasi dengan ahli gizi atau pakar profesional lain, Diet ini justru akan membawa resiko buat kesehatan kalian seperti, terbatasnya makanan yang bisa kalian makan sehingga nutrisi yang justru kalian butuhkan malah engga tercukupi seperti karbohidrat, protein, serat, zat besi, kalsium, dll sehingga akan mengakibatkan pertumbuhan terganggu, konstipasi atau gangguan pencernaan dan badan yang tidak fit. Selanjutnya, Meningkatnya intake lemak, sodium, dan gula (glukosa) karena biasanya lemak dan gula digunakan untuk menggantikan peran gluten pada produk makanan, nah makanan replacement ini adalah makanan yang memiliki indeks Glikemik yg tinggi, alias meningkatkan gula darah kalian, artinya tidak baik bagi kalian yang punya riwayat Diabetes. selain itu, diet ini juga justru dapat membuat berat badan kalian bertambah karena beberapa produknya memiliki kalori yang tinggi. Terakhir meningkatnya biaya hidup, kenapa? Karena berdasarkan penelitian oleh Kulai & Rashid (2013) ditemukan bahwa rata-rata makanan dengan label Gluten-Free ini punya harga yang 160% lebih mahal dari produk biasanya, padahal seharusnya untuk menjadi sehat tidak perlu mahal. Setuju?

Nah jadi buat kalian yang ingin memulai diet ini coba pikir-pikir lagi ya, kecuali jika kalian punya gejala penyakit Celiac atau Gluten sensitivity yang dimana kalian akan merasa tidak nyaman saat mengonsumsi makanan yang mengandung gluten, ada baiknya segera konsultasikan kepada dietitian atau pakar profesional lain untuk mendapat penanganan yang baik. Hindari iming-iming diet yang memberi hasil yang cepat tanpa usaha yang besar, karena jika sudah sakit justru akan menyesal dikemudian hari. (jey)

Sumber :
Woodward J. 2016. Improving outcomes of refractory celiac disease – current and emerging treatment strategies. Clin Exp Gastroenterol.

Kulai, T., & Rashid, M. 2013. Assessment of nutritional adequacy and cost of gluten-free food products. Canada: Dalhousie University, Department of Paediatrics & IWK Health Centre.

Sizer, Frances and Whitney, Ellie. 2013. Nutrition : Concept & Controversies. Cengage Learning

Facts about gluten. 2014. Michigan State University Board of Trustees

U.S. Department of Agriculture & U.S. Department of Health and Human Services. 2010. Dietary guidelines for Americans, 2010 (7th ed.) Washington, DC: Author.

Google Trends (www.google.com/trends). Accessed March 15, 2018.

Written by akg

Leave a Reply