Halo selamat malam semuanya! Untuk mengawali pagi kalian yuk baca Info Gizi AKG yang membahas tentang gizi remaja ini ya. Semoga bermanfaat dan teteap semangat ya semuanya..

Fenomena pertumbuhan pada masa remaja menuntut kebutuhan nutrisi yang tinggi. Kebutuhan tersebut harus dipenuhi guna tercapainya potensi pertumbuhan secara maksimal.

Mengapa sih gizi pada remaja itu penting?

Tidak terpenuhinya kebutuhan nutrisi pada masa ini dapat berakibat terlambatnya pematangan seksual dan hambatan pertumbuhan. Pada masa ini pula nutrisi penting untuk mencegah terjadinya penyakit kronik yang terkait nutrisi pada masa dewasa kelak. Penyakit tersebut meliputi penyakit kardiovaskular, diabetes, kanker dan osteoporosis. Sebelum masa remaja, kebutuhan nutrisi anak lelaki dan anak perempuan tidak dibedakan. Pada masa remaja terjadi perubahan biologik dan fisiologik tubuh sesuai gender sehingga kebutuhan gizipun menjadi berlainan. Contohnya, remaja perempuan membutuhkan zat besi lebih banyak karena mengalami menstruasi setiap bulan.

Masalah nutrisi utama pada remaja adalah defisiensi mikronutrien serta masalah malnutrisi. Defisiensi mikronutrien pada remaja yang banyak terjadi adalah anemia defisiensi zat besi. Masalah malnutrisinya mulai dari gizi kurang dan perawakan pendek sampai gizi lebih sampai obesitas dengan ko-morbiditasnya. Masalah tersebut seringkali berkaitan dengan perilaku makan salah.

Lalu, sebenarnya remaja butuh apa sih?

Tingginya kebutuhan energi dan nutrien pada remaja dikarenakan beberapa faktor seperti perubahan dan pertambahan berbagai dimensi tubuh (berat badan, tinggi badan), massa tubuh serta komposisi tubuh. Hal ini dikarenakan sekitar 15 – 20% tinggi badan dewasa dicapai pada masa remaja, maka dibutuhkan gizi yang cukup. Pertumbuhan dapat melambat atau terhambat bila kecukupan gizi sangat kurang atau pengeluaran energi meningkat. Sekitar 25 – 50% final berat badan ideal dewasa dicapai pada masa remaja. Waktu pencapaian dan jumlah penambahan berat badan sangat dipengaruhi asupan makanan dan pengeluaran energi.

Nutrisi pada masa remaja hendaknya dapat memenuhi beberapa hal berikut  :

–          Pertama, mengandung nutrien yang diperlukan untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif serta maturasi seksual

–          Kedua, memberikan cukup cadangan bila sakit atau hamil

–          Ketiga, mencegah awitan penyakit terkait makanan seperti penyakit kardiovaskular, diabetes, osteoporosis dan kanker

–          Terakhir, mendorong kebiasaan makan dan gaya hidup sehat

Pada saat remaja, manusia sedang mengalami pertumbuhan fisik pesat serta perkembangan dan maturasi seksual. Pada masa inilah pemenuhan kebutuhan nutrisi merupakan hal yang mutlak dan hakiki. Defisiensi energi dan nutrien yang terjadi pada masa ini dapat berdampak negatif yang dapat melanjut sampai dewasa

Kebutuhan nutrisi remaja adalah sebagai berikut :

  • Pertama, kebutuhan energi remaja dipengaruhi oleh aktivitas, MB, dan peningkatan kebutuhan untuk menunjang tumbuh-kembang. Metabolisme basal (MB) sangat berhubungan erat dengan jumlah massa tubuh tanpa lemak (lean body mass). MB pada lelaki lebih tinggi daripada perempuan yang komposisi tubuhnya mengandung lemak lebih banyak. Percepatan tumbuh pada remaja sangat rentan terhadap kekurangan energi dan nutrien. Kekurangan energi dan nutrien kronik pada masa ini dapat berakibat terjadinya keterlambatan pubertas & hambatan pertumbuhan.
  • Kedua, kebutuhan protein pada remaja ditentukan oleh jumlah protein untuk rumatan masa tubuh tanpa lemak. Juga jumlah protein yang dibutuhkan untuk peningkatan massa tubuh tanpa lemak selama percepatan tumbuh. Kebutuhan protein tertinggi adalah pada saat puncak percepatan tinggi (perempuan 11-14 tahun, lelaki 15-18 tahun). Kekurangan asupan protein secara konsisten pada masa ini dapat berakibat pertumbuhan linear berkurang. Juga keterlambatan maturasi seksual serta berkurangnya akumulasi massa tubuh tanpa lemak.
  • Kebutuhan karbohidrat sebagai sumber energi utama adalah 50% atau lebih dari energi total. Dari 50% itu, dianjurkan tidak lebih dari 10-25% yang berasal dari karbohidrat sederhana seperti sukrosa atau fruktosa.

Ada penelitian yang menyatakan bahwa siswa yang mengonsumsi minuman bersoda 3-4x/minggu berisiko untuk mengalami gizi lebih. Pedoman gizi seimbang menganjurkan konsumsi lemak tidak lebih dari 30% dari energi total. Remaja juga memerlukan asupan vitamin dan mineral dalam kadar tertentu. Masalah nutrisi utama pada remaja adalah defisiensi mikronutrien, serta masalah malnutrisi. Keduanya seringkali berkaitan dengan perilaku makan salah dan gaya hidup. Anemia merupakan masalah utama pada remaja, umumnya pola makan salah merupakan penyebabnya disamping infeksi dan menstruasi.

Perawakan pendek pada remaja seringkali ditemukan pada populasi dengan kejadian malnutrisi tinggi. Gizi kurang kronik picu terjadinya hambatan pertumbuhan dan maturasi, dan memperbesar risiko obstetrik. Obesitas pada masa remaja cenderung menetap hingga dewasa. Obesitas juga menimbulkan masalah besar kesehatan dan sosial.  Pengobatan obesitas juga memerlukan biaya tinggi, namun seringkali tidak efektif. Karenanya pencegahan obesitas menjadi sangat penting dan remaja merupakan target utama.

Pola makan remaja seringkali tidak menentu yang merupakan risiko terjadinya masalah nutrisi. Kebiasaan buruk pada remaja antara lain ngemil kalori tinggi, pola makan tidak teratur, junk food, dan diet yang salah. Hal tersebut dapat mengakibatkan asupan makanan tidak sesuai kebutuhan dan gizi seimbang.

Sumber : “Nutrisi Pada Remaja”. IDAI. N.p., 2013. Web. 4 Oct. 2016.

Written by akg

Leave a Reply