Halo selamat pagi semuanya! Hari ini Info Gizi AKG kembali hadir lho. Masih dengan tema yang sama yaitu Gizi Daur Kehidupan namun dengan bahasan mengenai ibu menyusui. Nah yuk simak terus!

Gizi ibu menyusui adalah berbagai zat gizi dalam jumlah tertentu yang dibutuhkan oleh ibu  yang sedang dalam masa menyusui. Mengapa Gizi Ibu Menyusui ini penting. Karena gizi ibu menyusui penting untuk memulihkan kondisi ibu pasca persalinan. Kalori makanan yang ibu konsumsi juga akan banyak memengaruhi volume ASI yang di keluarkan. ASI yang diberikan pada bayi pun kandungannya tidak tetap, kandungan ASI menyesuaikan makanan yang dikonsumsi ibu. Alasan lainnya adalah zat gizi yang ibu menyusui konsumsi harus tetap dapat memenuhi kebutuhan gizi dirinya sendiri.

Dalam membantu ibu menyusui untuk mendapatkan status gizi yang tepat, guna mengoptimalisasi menyusui harus memerhatikan energi dan zat gizi yang dibutuhkan, berat badan yang sesuai, dampak dari berolah raga selama menyusui, serta vitamin dan mineral tambahan yang dibutuhkan. Selain itu juga perlu diperhatikan pula konsumsi kalsium dan makanan kaya vitamin D seperti  produk susu bebas lemak atau rendah lemak. Tidak lupa, buah dan sayuran serta konsumsi gandum yang disesuaikan.

Ibu menyusui yang telah terpenuhi gizinya tidak perlu meminum suplemen tambahan. Suplemen tambahan diberikan secara spesifik pada jenis zat gizi yang kurang. Contohnya, apabila seorang ibu menyusui menghindari konsumsi produk olahan susu, baiknya mengonsumsi suplemen penambah kalsium dan vitamin D. Diet pun harus dilakukan dengan diet yang tepat, yang terpenting adalah baik ibu maupun bayi tetap terpenuhi zat gizinya. Seorang ibu menyusui yang juga seorang vegan harus membuat perencanaan yang matang akan konsumsi kalori, protein, kalsium, vitamin D, B12, zat besi, dan zinc. Sementara seorang ibu yang vegetarian sebenarnya sudah mendapat jumlah protein yang cukup selama masukan energinya cukup.

Sejumlah kecil studi dilakukan di Amerika dengan melibatkan ibu menyusui yang bersedia mengurangi 67% asupan energi yang ia butuhkan selama seminggu. Hasilnya adalah tidak ada perbedaan ASI yang diminum bayi (ASI masih mencukupi kebutuhan bayi) dan kandungan zat gizi dalam ASI masih sama. Namun, pada minggu selanjutnya setelah diet tersebut, ibu menyusui yang mengonsumsi kurang dari 1500 kal cenderung mengalami penurunan pada volume ASI dari yang biasa dihasilkannya. Dampak lain yang timbul adalah menurunnya status gizi dan kesehatan ibu.

Oiya!  juga punya info menarik nih! Banyak yang mengatakan bahwa ibu menyusui yang minum air lebih akan menghasilkan ASI lebih banyak. Hal tersebut tidak benar karena hingga saat ini belum ada penelitian yang dapat membuktikan pernyataan tersebut benar.

Sumber :

Brown, J E. (2011). Nutrition Through Life Cycle 4th Ed. Belmont: Wadsworth Cengage Learning

Written by akg

Leave a Reply