Selamat malam semuanya! Kali ini Info Gizi AKG hadir kembali lho. Masih dengan tema gizi daur kehidupan, kali ini kita akan berbagi informasi mengenai gizi bayi nih. Yuk kita simak ya.

Bayi merupakan individu yang berusia 0-12 bulan yang ditandai dengan pertumbuhan dan perkembangan yang cepat. Perkembangan yang pesat ini kerap diistilahkan sebagai periode emas sekaligus periode kritis. Periode emas dapat diwujudkan apabila pada masa ini bayi memperoleh asupan gizi yang sesuai untuk tumbuh kembang optimal. Sebaliknya apabila bayi tidak memperoleh kebutuhan gizinya, maka periode emas akan berubah menjadi periode kritis. Periode kritis akan mengganggu tumbuh kembang bayi dan anak, baik pada saat ini maupun masa selanjutnya.

 Untuk mencapai tumbuh kembang optimal, WHO/UNICEF merekomendasikan empat hal penting yang harus dilakukan antara lain :

  • Pertama memberikan air susu ibu kepada bayi segera dalam waktu 30 menit setelah bayi lahir.
  • Kedua memberikan hanya air susu ibu (ASI) saja atau pemberian ASI secara eksklusif sejak lahir sampai bayi berusia 6 bulan.
  • Ketiga memberikan makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI) sejak bayi berusia 6 bulan sampai 24 bulan.
  • Keempat meneruskan pemberian ASI sampai anak berusia 24 bulan atau lebih.

Kebutuhan energi bayi yang cukup selama tahun pertama kehidupan sangat bervariasi menurut usia dan berat badan. Taksiran kebutuhan energi selama 2 bulan pertama, yaitu masa pertumbuhan cepat, adalah 120 kkal/kg BB/hari. Secara umum, selama 6 bulan pertama kehidupan, bayi memerlukan energi sebesar kira-kira 115-120 kkal/kg/hari. Kemudian berkurang sampai sekitar 105 – 110 kkal/Kg/hari pada 6 bulan sesudahnya.

Bayi membutuhkan lemak yang tinggi dibandingkan usia yang lebih tua, sebab lemak digunakan sebagai penyuplai energi. Air Susu Ibu memasok sekitar 40-50% energi sebagai lemak (3- 4g/100cc). Berdasarkan berat badan, kebutuhan protein bayi adalah 2,2 g/kg/hari pada usia <6 bulan dan 2 g/kg/hari pada usia 6-12 bulan. Asupan protein yang berlebihan dapat menyebabkan intoksikasi protein, yang gejalanya seperti letargi,dehidrasi,& diare.

Nah sebenarnya seberapa penting sih pemberian asi esklusif selama 6 bulan? Pemberian ASI eksklusif berarti HANYA memberikan ASI saja kepada bayi selama 6 bulan pertama.ASI menyediakan seluruh makanan dan minuman yang dibutuhkan bayi selama 6 bulan pertama.Memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama akan melindungi bayi dari berbagai macam penyakit, seperti diare dan infeksi saluran pernafasan.Bila Ibu memberikan ASI eksklusif kepada bayi selama 6 bulan pertama dan tidak pernah mengalami menstruasi, makan ibu akan terhindar dari kehamilan.

Pemberian makanan campuran berarti memberi makan bayi dengan ASI dan makanan atau cairan lain, seperti susu formula, susu hewani, atau air putih. Memberikan makanan campuran sebelum bayi berusia 6 bulan dapat merusak pencernaan bayi.Memberikan makanan campuran sebelum bayi berusia 6 bulan memperbesar risiko bayi terkena penyakit seperti diare dan pneumonia serta gizi buruk. Memberikan bayi makanan atau cairan lain selain ASI, termasuk susu formula, susu hewani, atau air putih sebelum bayi berusia 6 bulan dapat merusak pencernaan bayi. Hal ini akan mengurangi perlindungan yang dapat diberikan oleh ASI eksklusif, dan seluruh keuntungan yang bisa didapatkan bayi dari pemberian ASI eksklusif.

Nah bagaimana dengan asupan gizi untuk bayi setelha berumur 6 bulan? Untuk usia bayi 6-24 bulan diperlukan makanan tambahan (MP-ASI). Dimulai saat usia 6 bulan, bayi memerlukan tambahan makanan selain ASI. Kemudian dilanjutkan dengan pemberian ASI sesuai permintaan, siang dan malam sehingga ASI tetap akan menjadi bagian yang terpenting dari makanan bayi.

Berikan ASI terlebih dahulu sebelum memberikan makanan lain. Saat memberikan makanan, ingatlah mengenai: Frekuensi, Jumlah, Kepekatan, Variasi, Pemberian makan secara Aktif/Responsif, dan Kebersihan :

  • Frekuensi: Memberikan makanan kepada bayi 3 kali sehari untuk 6-12 bulan dan 5 kali sehari untuk 12-24 bulan
  • Jumlah: Meningkatkan jumlahnya secara perlahan menjadi setengah cangkir untuk 6-12 bulan dan ¾ cangkir untuk 12-24 bulan
  • Kepekatan/Kekentalan: Berikan makanan keluarga yang dilunakkan. Setelah berusia 8 bulan, bayi sudah bisa mulai makan makanan yang bisa ia pegang.
  • Variasi: Cobalah untuk memberikan makanan yang bervariasi setiap kali makan.

Tambahkan tabur gizi pada makanan siap saji dalam satu kali makan. Tabur gizi diberikan 2 hari satu kali.Untuk bayi yang sakit pada usia dibawah 6 bulan Lebih sering memberikan ASI sewaktu bayi sakit, termasuk diare, untuk membantu bayi melalawan penyakitnya, mengurangi kehilangan berat badan dan sembuh lebih cepat.Jika bayi terlalu lemah untuk menghisap, perah ASI dan berikan kepada bayi. Ini akan membantu agar ASI ibu tetap mengalir dan mencegah masalah pada payudara.

Untuk bayi sakit diatas 6 bulan, kegiatan menyusui akan lebih sering selama bayi dalam keadaan sakit dan Berikan bayi makanan yang sederhana, seperti bubur, dan hindari makanan pedas dan berlemak. Selain itu datanglah ke Posyandu untuk menimbang dan mendapatkan konseling secara rutin untuk memastikan bahwa bayi tumbuh dengan baik.

Sumber : Brown, J E et al. 2011. Nutrition Through The Life Cycle 4th Edition. United States of America: Wadsworth Cengage Learning

Written by akg

Leave a Reply