Bulan ini kita sudah memasuki bulan ramadhan tahun Hijriyah, dimana seluruh umat
muslim menjalankan ibadah puasa. Umat muslim pasti sudah tidak asing lagi dong
dengan buah “kurma”. Buah kurma ini menemani sahur dan berbuka puasa umat
muslim. Maka dari itu buah kurma ini sering sekali disebut sebagai buah ramadhan.

Di artikel Info Gizi AKG FKM UI kali ini kita akan mengupas fakta mengenai buah kurma
ini. Dimana sudah banyak jurnal dan artikel yang menyebutkan bahwa buah kurma ini
dapat mengatasi berbagai masalah kesehatan.
Apa sih kandungan buah kurma menurut data nutrition?
Dilansir dalam SELFNutritionData dan beberapa jurnal bahwa kandungan buah kurma
ini sangat rendah Lemak Jenuh, Kolesterol dan Sodium. Ini juga merupakan sumber
yang sangat baik dari Vitamin C, Besi dan Fosfor. Kurma ini paling banyak
mengandung gula monosakarida dengan komposisi sekitar 70%. Bobot satu buah
kurma yang mungil ini sebesar 8,3 gram memiliki asupan kalori sebanyak 23 kalori.
Jumlah kalori ini lebih banyak 1,3-1,8 kali dibanding gula tebu dengan bobot yang
sama. Kandungan total protein dalam daging kurma basah adalah 1,4-1,7 gram/100
gram. Kandungan protein dalam kurma kering lebih besar 1 gram, yaitu 2,4 gram dalam
100 gram kurma kering.
Apa sih fakta menarik buah kurma ini?
Kandungan buah kurma yang lain selain yang disebutkan diatas. Buah kurma ini juga
mengandung Selenium. Selenium ini merupakan mineral yang memiliki potensi sebagai
zat antioksidan. Selain itu, kurma juga mengandung Kalium, dimana kalium ini telah
dibuktikan dapat menurunkan tekanan darah. Dan perlu diketahui, dijelaskan dalam
sebuah penelitian kedokteran, mengkonsumsi tujuh butir buah kurma setiap pagi
terbukti meningkatkan kadar hemoglobin pada responden penelitian. Yang artinya buah
kurma ini dapat mengatasi anemia lho. Anemia merupakan kondisi tubuh dimana
jumlah sel darah merah tidak mencukupi kebutuhan tubuh untuk bekerja sesuai dengan
fungsi normalnya, ditandai dengan menurunnya jumlah eritrosit atau kadar hemoglobin

dari jumlah normal. Kondisi anemia ini bervariasi menurut usia, jenis kelamin dan
ketinggian Kondisi anemia ini disebabkan oleh beberapa factor, salah satu factornya
adalah kekurangan zat besi. Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa buah
kurma ramadhan ini berpotensi sebagai terapi pengobatan yang mendukung untuk
mengatasi anemia dengan meningkatkan kadar hemoglobin.

Sumber :
WHO. Haemoglobin concentration for the diagnosis of aenemia and assessment of
severity. Vitamin and Mineral Nutrition System [internet]. Geneva. World Health
Organization. 2011 [diakses tanggal 28 Mei 2018] Tersedia dari:
http://www.who.int/vmnis/indicators /haemoglobin.pdf.
Utami, Nurul. Kurma (Phoenix dactylifera) dalam Terapi Anemia Defisiensi Besi.
Digilib Fakultas Kedokteran Universitas Lampung. 2017.
http://nutritiondata.self.com/facts/custom/2492875/1

Written by akg

Leave a Reply