Halo sobat AKG!
Apakah kalian pernah mendengar tentang BRAT DIET? Jenis diet apa ya itu? Diet yang efektif buat ngurangin berat badan? Atau justru diet untuk mengobati diare? Jika iya, seberapa efektif BRAT DIET dalam mengobati diare? Yuk, ulas tentang BRAT DIET di info gizi kali ini!
APA ITU BRAT DIET?
BRAT diet merupakan salah satu contoh dari sekian banyak anjuran diet untuk menangani diare akut. Sebenarnya BRAT merupakan akronim dari Banana, Rice, Applesauce, dan Toast. Pengobatan diare menggunakan BRAT diet memang belum ada uji klinis yang menyatakan efektivitas nya. Namun, sudah ada studi mengenai pisang dan nasi dalam mengobati diare.
KEEFEKTIFAN PISANG DAN NASI DALAM MENGOBATI DIARE
Pasti kalian sudah paham mengapa oralit dijadikan sebagai jawaban yang paling sering dilontarkan sebagai solusi mengobati diare. Namun, pernahkah kalian mendegar mengenai makanan apa saja yang sebaiknya di makan kala diare? Beberapa studi menyatakan bahwa pisang dan nasi (termasuk dalam BRAT Diet) ternyata merupakan makanan yang dianjurkan untuk di makan kala diare.
Alasan mengapa pisang mampu mengobati diare ialah karena kandungan senyawa photochemical (flavonoids, phytosterols, tannins) yang dimiliki nya. Senyawa photochemical pada pisang bertanggung jawab terhadap aksi antidiarrhoeal (anti diare) di tubuh kita. Selain itu, sifat pati pada pisang yang mudah di fermentasi oleh bakteri di usus (microflora) berperan dalam stimulasi absorpsi air dan garam di kolon.
Sedangkan alasan mengapa nasi dianjurkan untuk di makan saat diare ialah karena efek antisekretori nya yang mampu mengurangi volume feses dan durasi diare.
LALU, APAKAH BRAT DIET EFEKTIF DALAM MENGOBATI DIARE?
Beberapa studi mengatakan bahwa BRAT DIET tanpa dibarengi dengan asupan makanan lain saat diare tidak dianjurkan. Karena kandungan nutrisi (makro dan micronutrient) BRAT DIET sendiri tidak cukup untuk pemulihan tubuh dari diare.
Pada BRAT DIET, asupan karbohidrat sangat tinggi, sedangkan asupan lemak, proten, dan serat nya rendah. Selain itu, BRAT DIET tidak mencukupi asupan Vitamin A, Vitamin B12, dan Kalsium jika dibandingkan dengan diet normal.
Maka dari itu, BRAT DIET sebaiknya tidak dimakan untuk pengobatan diare jangka panjang, cukup batasi asupan BRAT DIET selama 1 hari saja .Karena konsumsi BRAT DIET sendiri menyebabkan defisiensi zat gizi yang penting untuk tubuh (energi, karbohidrat, protein, serat, dan vitamin). Selain itu, kadar protein, lemak, dan serat yang rendah itulah dikhawatirkan BRAT DIET tidak mampu mencukupi kebutuhan nutrisi dan mengobati infeksi yang dihasilkan diare.
Referensi
Rabbani, G. H., Larson, C. P., Islam, R. , Saha, U. R. and Kabir, A. (2010), Green banana‐supplemented diet in the home management of acute and prolonged diarrhoea in children: a community‐based trial in rural Bangladesh. Tropical Medicine & International Health, 15: 1132-1139. doi:10.1111/j.1365-3156.2010.02608.x
Duro, Debora; Duggan, Christopher. June 2007. The BRAT Diet for Acute Diarrhea in Children: Should It Be Used?”. Practical Gastroenterology. Retrieved 2009-10-25.
Referensi Gambar:
Duro, Debora; Duggan, Christopher. June 2007. The BRAT Diet for Acute Diarrhea in Children: Should It Be Used?”. Practical Gastroenterology. Retrieved 2009-10-25.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.