Kopi merupakan salah satu minuman yang terkenal dan sering dikonsumsi oleh
masyarakat, yaitu minuman yang diseduh dengan menggunakan bubuk kopi halus
yang berasal dari tanaman dan telah disangrai. Kopi bubuk adalah biji kopi yang
telah disangrai, digiling atau ditumbuk sehingga mempunyai bentuk halus. Ada dua
jenis kopi favorit yang biasanya digunakan untuk budidaya, diantaranya adalah
Coffea arabica yang dikenal sebagai kopi Arabica dan Coffea canephora atau kopi
Robusta. Rasa yang dihasilkan dari 2 jenis kopi ini berbeda, kopi arabika memiliki
rasa yang lebih enak dan aroma lebih baik dibandingkan dengan yang lainnya
sedangkan kopi robusta memiliki rasa yang lebih pahit. Komponen kimia di dalam
kopi diantaranya adalah cafein, asam klorogenat, trigonelin, karbohidrat, lemak, asam
amino, asam organik, aroma volatile, terpenoid dan mineral.
Kafein adalah produk tanaman yang paling banyak ditemukan dalam biji kopi,
teh, minuman ringan, dan coklat. Kopi robusta memiliki kandungan kafein lebih
tinggi dibandingkan kopi arabika. Kopi Arabika mengandung kafein 0,4 – 2,4%
dari total berat kering sedangkan kopi Robusta mengandung kafein 1 – 2%. Di
dalam biji kopi sangrai, kandungan kafeinnya sebesar 1% dari total berat kering
untuk kopi Arabika dan 2% dari berat kering untuk kopi Robusta. Efek stimulan
yang ditimbulkan kafein ialah meningkatkan kewaspadaan dan menghilangkan rasa
kantuk. Kafein mengerahkan efek pada sistem saraf pusat dan efek kafein terjadi 15
menit setelah mengonsumsi dan bertahan hingga enam jam. Kopi dengan rendah
kafein akan menghasilkan citarasa dan aroma yang baik. Dengan mengkonsumsi
kopi rendah kafein akan dapat menstimulasi sistem saraf, sehingga akan
memperbaiki mood dan dapat memperlama konsentrasi.
Di otak terdapat reseptor adenosine, adenosine merupakan senyawa yang
membuat seseorang mengantuk. Kafein memiliki struktur yang mirip dengan
adenosine, sehingga reseptor adenosine akan mengikat kafein, bukan adenosine.
Oleh karena hal tersebut, kafein bersifat inhibitor kompetitif. Dan secara alami tubuh
kita akan mengirimkan sinyal “mengantuk” jika kadar adenosine meningkat.
Pada biji kopi, asam akan memberikan aroma dan citarasa yang khas dan asam
yang dominan adalah asam klorogenat, yaitu sekitar 8 % atau 4,5 % pada kopi
sangrai. Manfaat asam klorogenat bagi kesehatan manusia yaitu sebagai antioksidan,
antivirus, hepatoprotektif, dan berperan dalam kegiatan antispasmodik. Biji kopi
robusta memiliki kandungan asam klorogenat paling banyak dibandingkan kopi
lainnya. Rasa pahit dalam kopi akan meningkat setelah dilakukan penyangraian atau
pemanggangan pada biji kopi karena adanya pelepasan asam kafein dan
pembentukan lakton dan derivatif fenol. Beberapa penelitian menjelaskan bahwa
dengan dilakukannya proses penyangraian, asam klorogenat terurai menjadi derivat
fenol dan dapat menyebabkan nilai kandungannya menjadi berkurang didalam biji
kopi tersebut. Selain itu, dalam penelitian jurnal farmasi unpad disebutkan bahwa
asam klorogenat diduga mempunyai aktivitas farmakologi sebagai antikanker.
Namun, penelitian tentang antikanker asam klorogenat perlu dikembangkan agar
dapat dijadikan alternatif terapi dalam pengobatan.
Kopi memang memiliki beberapa manfaat untuk kesehatan, bahkan untuk
dunia kedokteran kafein sering digunakan sebagai perangsang kerja jantung dan
meningkatkan produksi urin. Namun, kopi memiliki beberapa kerugian yang perlu
diperhatikan bagi penikmat kopi yang mengonsumsi kopi dalam jumlah berlebih.
Salah satu kerugiannya, kopi memiliki efek ketergantungan. Kafein diakui sebagai zat
adiktif oleh World Health Organization (WHO). Kafein akan mengambil alih fungsi
adenosine dan membuat tetap segar, jantung bekerja lebih cepat, dan otot-otot
berkontraksi. Pada saat ini terjadi ketergantungan terhadap kafein, ketika terlepas
dari stimulasinya maka tubuh akan mudah merasa lelah dan depresi. Karena ini,
dipahami bahwa kafein akan membawa kerugian jika dikonsumsi tanpa
pengendalian. Kopi mengandung sebuah unsur yang disebut terpenoid, yang
diketahui dapat meningkatkan kadar kolesterol darah.
Ketika mengonsumsi kopi berlebihan sekitar lebih dari 5 cangkir perhari, maka
akan meningkatkan resiko terjadinya kerusakan pada pembuluh darah dan beresiko
terkena stroke. Kafein juga dapat menyebabkan insomnia, mudah gugup, sakit
kepala, merasa tegang dan cepat marah. Seorang wanita hamil tidak sebaiknya tidak
mengonsumsi kopi karena dapat menyerang plasenta dan masuk dalam sirkulasi
darah janin. Dan dampak paling buruk bisa menyebabkan keguguran. Anjuran
dikeluarkan oleh FDA (badan pengawasan makanan dan obat Amerika) pada awal
tahun 1980. Dilaporkan kafein mempunyai kontribusi pada permasalahan
kesuburan, kasus keguguran kandungan, dan perkembangan janin serta bayi lahir
dengan berat rendah.
Mengonsumsi kopi dalam jumlah yang cukup tidak akan membahayakan, untuk
kebutuhan tertentu bisa memberikan manfaat. Namun, jika mengonsumsi dalam
jumlah yang tidak wajar dan terus menerus akan menyebabkan masalah pada kerja
tubuh. Jumlah maksimal yang boleh dikonsumsi adalah sekitar 300 mg kafein atau
setara dengan 3 cangkir kopi perhari. Namun sebaiknya minumlah kopi 1-2 cangkir
perhari untuk berjaga-jaga menghindar dari kerugian. Jika mengkonsumsi lebih dari
600 mg kafein atau setara dengan 5-6 cangkir kopi perhari selama 8-15 hari
berturut-turut akan menyebabkan kecanduan. Dan dosis fatal bagi manusia apabila
mengonsumsi sekitar 10 gram kafein atau 20-50 cangkir perhari.
Sumber :
Naeli Farhaty , Muchtaridi. Tinjauan kimia dan aspek farmakologi senyawa
asam klorogenat pada biji kopi. Available at www.journals.unpad.ac.id
Caffeine. University Health Service. University of Michigan. Available at
www.uhs.umich.edu
Sri utami. 2011. Aneka Manfaat dan Kerugian Kopi. Available at
www.skp.unair.ac.id
dr. Indri Hafandi. Manfaat dan kerugian minum kopi. Available at
www.lampung.kemenag.go.id
Dewi Septiningtyas. 2018. Kandungan Kafein pada Kopi dan Pengaruh pada
Tubuh: Jurnal Institut Sepuluh November
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.