Beberapa waktu lalu, telah viral video yang memperlihatkan pengunjung rumah makan hanya diberikan kantong plastik kresek untuk membungkus makanannya. Hal tersebut banyak menuai kontra di masyarakat karena harga makanan rumah makan tersebut cukup mahal dan kresek dinilai kurang pantas untuk membungkus makanan yang dijualnya. Akan tetapi, selain dua aspek tersebut, membungkus makanan dengan kantong plastik kresek juga bisa berdampak bagi makanan dan berbahaya bagi kesehatan, lho. Nah, daripada hanya menerka-nerka bagaimana dampaknya, yuk, kita simak info gizi berikut ini!

 

1. Mengapa Kantong Plastik Kresek Tidak Baik untuk Makanan?

Membungkus makanan dengan kantong plastik kresek dapat menimbulkan bahaya bagi kesehatan tubuh, lho. Kantong plastik kresek salah satu bahan penyusunnya adalah polietilena. Menurut International Journal of Food Contamination, plastik polietilena memiliki partikel kecil, yaitu mikroplastik yang dapat masuk ke dalam jaringan tubuh dan menyebabkan perubahan pada struktur sel sehingga terjadi gangguan metabolik. Polietilena juga tergolong termoplastik atau plastik yang dapat meleleh pada suhu panas sekitar 235-260℃ (Royan et al, 2021). Semakin panas makanan yang dibungkus dalam kantong plastik kresek, maka semakin banyak bahan kimia dari plastik yang masuk ke dalam makanan (Wilapangga et al, 2022).

 

2. Kok Bisa Mikroplastik Mempengaruhi Pencernaan Tubuh?

Zat gizi seperti karbohidrat, protein, dan lemak dapat menyerap mikroplastik dari kantong plastik kresek dan berefek pada sistem pencernaan tubuh. Karbohidrat yang terkontaminasi oleh mikroplastik akan mengalami penurunan aktivitas pencernaan dari enzim amilase. Enzim amilase berfungsi memecah karbohidrat menjadi glukosa sehingga dengan adanya kontaminasi dari mikroplastik, pemecahan karbohidrat menjadi glukosa akan terhambat dan sulit dicerna tubuh. Mikroplastik dan lemak yang tidak larut dalam air bergabung untuk membentuk partikel besar sehingga menghambat pencernaan dan penyerapan lemak dalam tubuh. Mikroplastik juga mengubah struktur protein sehingga menghambat pencernaan asam amino yang dibutuhkan untuk pemeliharaan tubuh (Kaseke et al, 2023). Oleh karena itu, paparan mikroplastik pada makanan dalam jumlah yang tinggi dapat menimbulkan risiko defisiensi/kekurangan zat gizi.

 

3. Yuk, Sadari Risiko Kesehatan Jika Sering Konsumsi Makanan Terkontaminasi Mikroplastik

Setelah beredar di sistem pencernaan, polietilena yang masuk ke dalam pencernaan juga akan diedarkan ke berbagai organ tubuh melalui sistem peredaran darah (Ammar et al, 2022). Risikonya, mikroplastik tersebut dapat menyebabkan gangguan pada hati dan limpa, serta menyebabkan masalah kesehatan seperti penyakit kardiovaskular dan kanker (Wilapangga et al, 2022; Ammar et al, 2022; Kaseke et al, 2023). Jadi, sebaiknya jangan membungkus makanan panas menggunakan kantong plastik kresek, ya!

 

Glosarium

Gangguan metabolik: kelainan yang secara negatif mengubah pemrosesan dan distribusi makronutrien dalam tubuh seperti protein, lemak, dan karbohidrat.

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Ammar, E, Mahmoud S, Alaa E. 2022. Polyethylene Microplastics Increases The Tissue Damage Caused by 4-nonylphenol in The Common Carp (Cyprinus carpio) juvenile, Frontiers in Marine Science, 9, pp. 1-3.

Kaseke, Tafadzwa, Tamara L, Tanja C. 2023. Nano- and Microplastics Migration from Plastic Food Packaging into Dairy Products: Impact on Nutrient Digestion, Absorption, and Metabolism, foods, 12, pp. 3043.

Royan, N, Jie Sheng L, Wai Nam C, et al. 2021. Current State and Challenges of Natural Fibre-Reinforced Polymer Composites as Feeder in FDM-Based 3D Printing, polymers, 13, pp. 2289.

Udovicki, B, Mirjana A, Tanja C, et al. 2022. Microplastics in Food: Scoping Review on Health Effects, Occurrence, and Human Exposure, International Journal of Food Contamination, 9, pp. 7.

Wilapangga, A, and Suci Wulan S. 2022. Identifikasi Unsur Kimia pada Plastik Jenis Kantong Kresek Merah, Hitam, dan Putih secara Fourier Transform Infra Red (FTIR), Jurnal Bina Cipta Husada, 18(2), pp. 108-115.

Zakir, F, Sradhanjali M, Uzma F, et al. 2022. Chapter 1 – Introduction to metabolic disorders, Drug Delivery Systems for Metabolic Disorders, pp. 1-20.

Written by akg

Leave a Reply