Kebanyakan orang menjadi vegetarian dengan alasan kesehatan atau karena kepercayaan/agama mereka. Tidak sedikit juga orang yang diet dengan berhenti mengonsumsi daging-dagingan dan hanya mengonsumsi sayur-sayuran. Namun apakah menganut pola makan vegetarian memiliki dampak yang baik bagi tubuh? Atau justru sebaliknya?
Menurut American Dietetic Association, diet vegetarian merupakan cara untuk menjadi sehat, memiliki gizi yang cukup, dan dapat menghindari penyakit-penyakit tertentu. Namun apabila diet ini dilakukan tanpa memperhatikan gizi dan konsumsi lemak berlebih, diet ini tidak akan menghasilkan manfaat kesehatan yang diinginkan. Manfaat-manfaat kesehatan yang ditawarkan oleh diet vegetarian pada umumnya dapat dicapai juga melalui diet plan lainnya seperti Mediterranean diet.
Apakah betul pola makan vegetarian dapat melindungi kita dari berbagai penyakit?
Dibandingkan dengan pemakan daging, vegetarian lebih sedikit mengonsumsi lemak jenuh dan kolesterol, dan lebih sering mengonsumsi vitamin C dan E, serat, asam folat, potassium, magnesium, karotenoid, dan flavonoid. Alhasil, diet vegetarian dapat menurunkan total LDL kolesterol, mempunyai tekanan darah yang lebih rendah, dan BMI yang lebih rendah juga. Namun data dan riset masih kurang mendukung pernyataan bahwa diet vegetarian dapat mendukung kesehatan dalam jangka panjang.
Penyakit-penyakit yang konon bisa dihindari apabila kita menerapkan diet vegetarian adalah:
– Penyakit jantung. Mengonsumsi serat yang dicerna perlahan dan mempunyai indeks glikemi (glycemic index) yang rendah menjaga keadar gula pada tubuh. Serat yang dapat larut juga dapat menurunkan level kolesterol. Makanan lain yang dapat menjaga jantung agar tetap sehat adalah kacang-kacangan (Nuts) dan walnuts yang kaya akan asam lemak omega-3.
– Kanker. Studi mengatakan bahwa berhenti mengonsumsi daging merah akan mengurangi faktor resiko terkena kanker kolon. Namun belum dapat dipastikan kalau menghindari semua daging-dagingan dapat menghindari seseorang dari penyakit kanker.
– Diabetes tipe 2. Biasanya orang yang mengonsumsi vegetarian mempunyai BMI yang lebih rendah daripada yang tidak, sehingga mengurangi resiko terkena diabetes tipe 2.
Referensi:
1. Harvard Medical School. 2016. Becoming a Vegetarian. [online] Available at: http://www.health.harvard.edu/staying-healthy/becoming-a-vegetarian
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.