Vitamin C merupakan salah satu vitamin diantara 13 vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh. Vitamin C memiliki peran dalam metabolisme kolagen, protein yang penting bagi pembentukan kulit, ligament, tendon, dan pembuluh darah. Selain itu juga, vitamin c dapat menyembuhkan penyakit sariawan, membantu proses penyembuhan luka, meningkatkan daya tahan tubuh, dan sebagai antioksidan yang mampu melawan radikal bebas.

Rekomendasi asupan vitamin C menurut United States Food and Nutrition Board of the Institute of Medicine untuk usia dewasa adalah pria 90mg/hari, wanita 75mg/hari, ibu hamil 85mg/hari, ibu menyusui 120mg/hari. Namun untuk seorang diperlukan 35mg lebih banyak dari orang normal perharinya.

Dalam penelitian Danik Martirosyan, PhD, direktur dari pusat makanan fungsional di USA mengonsumsi vitamin c setiap hari dengan cukup sangat optimal untuk mencegah penyakit kudis pada kulit. asupan yang tepat akan membantu menjaga kesehatan kita saat ini dan mencegah penyakit di masa depan.

Vitamin c pun mampu menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh. Bahkan beberapa penelitian menunjukan bahwa seseorang yang biasa mengonsumsi vitamin c memiliki kadar LDL (kolesterol jahat) lebih rendah dan HDL(kolesterol baik) lebih tinggi dalam tubuh.

Darimanakah sumber vitamin C yang bisa didapatkan? Vitamin C dengan kandungan tinggi bisa ditemukan pada buah-buahan, diantaranya adalah jambu biji, jeruk, strawberry, pepaya, manga, semangka, anggur. Selain itu juga vitamin c bisa ditemukan pada sayur-sayuran, diantaranya adalah tomat, brokoli, sayuran hijau, kentang, sawi, dan kol.

Sifat vitamin mudah rusak apabila dipanaskan, maka jika ingin mengambil vitamin dari sayuran seperti tomat, sebaiknya dikonsumsi dalam keadaan masih segar supaya kandungan vitamin c didalamnya tidak berkurang.

Lalu apa yang terjadi apabila kelebihan mengonsumsi vitamin c? Vitamin C setelah dikonsumsi akan dieksresikan melalui urin, keringat, dan tinja. Vitamin C yang tidak digunakan oleh tubuh akan dibuang melalui urin, tidak disimpan dalam tubuh. Namun, apabila konsumsi vitamin c melebihi 1000 mg/hari akan mengakibatkan mual, gangguan sistem pencernaan, kram perut, dan diare. Dan informasi yang perlu diketahui adalah dampak negative yang sering terjadi karena konsumsi suplemen vit c yang mengandung 1000mg lebih. Sangat baik apabila mengonsumsi vitamin c dari sumber alami seperti buah-buahan dan sayuran. Kecuali untuk kondisi tertentu yang memerlukan asupan vitamin c yang lebih, namun hanya diperlukan untuk kondisi tertentu dan anjuran dari dokter.

Sumber :
• National institute of health. 2018. Vitamin C Fact Sheet for Health Professionals available at https://ods.od.nih.gov/factsheets/VitaminC-HealthProfessional/
• Kusuma D, Febria N. 2018. Flu, vitamin c, dan konsumsi berlebihan available at http://farmasi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/2016-10-02-87194Flu-Vitamin-C-dan-Konsumsi-Berlebihan.pdf
• Djaeni Sediaoetomo, Ahmad. 2007. Ilmu Gizi. Jakarta
• Danik Martisrosyan, PhD. 2015. Vitamin C, optimal dossages, supplementation and use in disease prevention available at http://functionalfoodscenter.net/files/101646709.pdf

Written by akg

Leave a Reply