APA SIH KALORI ITU?

Apa itu kalori? Kenapa ada banyak tulisan kalori di berbagai makanan dan minuman? Bagaimana bentuk dan warna kalori? Jika kalian penasaran, yuk cek artikel ini!

Jadi, kalori bukanlah benda. Kalori merupakan semacam satuan pengukuran. Kalori tidak memiliki warna maupun bentuk. Lalu, buat apa kalori? Mengapa kalori sering disebutkan di makanan dan minuman?

Kalori sering dijadikan sebagai tolak ukur menghitung seberapa besar sebuah makanan mengandung energi. Kalori adalah sebuah panas yang digunakan untuk menaikkan suhu sebanyak 1 derajat. Saat kalian menuangkan 2 sendok makan gula ke kopi, bisa dikatakan kalian sedang menuang kira-kira 100 kalori energi ke gelas kopi itu. Kalori tersebut, jika sudah masuk ke tubuh, akan digunakan sebagai sumber energi untuk melakukan kegiatan sehari-hari; seperti bernafas, berjalan, dan berpikir. Intinya, selama kita hidup, kita butuh kalori. Jika tubuh kita adalah mobil, sistem tubuh kita adalah mesin, dan kalori adalah bensinnya, Mobil tidak akan berjalan tanpa mesin, bukan? Dan mesin pun tidak akan bekerja jika tidak ada bensin alias kalori.

Lalu, berapa banyak kalori yang kita butuhkan? Kebutuhan kalori tergantung dari kita sendiri. Semakin besar aktivitas sehari-hari dan basal metabolic rate (BMR) kita, maka semakin besar pula kalori yang kita butuhkan. Namun, bila berlebihan mengonsumsi kalori, akan berakibat buruk nantinya. Hal ini terjadi karena energi tidak bisa dihancurkan namun dapat berubah ke bentuk lain. Kalori yang tidak digunakan akan menjadi lemak dan bila menumpuk dan menimbulkan kegemukan. Biasanya, diet dilakukan untuk mengurangi kelebihan kalori dalam tubuh, diet bisa dilakukan dengan mengatur porsi dan pola makan serta berolahraga.

Nah selanjutnya, bagaimana cara untuk menghitung kalori dimakanan kita? Perlu diingat sebelumnya bahwa semua zat makanan yang masuk ke tubuh punya porsi kalorinya masing masing. Seperti karbohidrat yang setiap gramnya setara dengan 4 kalori dan lemak yang setiap satu gramnya mengandung 9 kalori. Perhitungan juga didasarkan pada Thermic Effect of Food atau TEF nya, karena makanan yang masuk ke tubuh perlu dibakar juga dengan sejumlah kalori, maka angka 4 dan 9 kalori yang masuk ke tubuh masih kotor, yang sesungguhnya bisa lebih kecil dari itu, tergantung dari persentase TEF nya masing-masing, misalnya kita makan 100 kalori dari sebuah protein, nah nanti 30% nya akan digunakan untuk TEF, jadi kalori dari protein tadi yang diserap tubuh hanya 70 kalori.

Sesuai dengan peribahasa You Are What You Eat, apapun yang masuk kedalam tubuh kalian pasti akan ada dampaknya, untuk itu perlu kalian tau tentang zat di dalam makanan itu dan efeknya terhadap tubuh kalian agar kalian bisa menjadi manager yang baik bagi tubuh kalian masing-masing.

Sumber:

Brown, Judith. 2011. Nutrition Through the Life Cycle, Fourth Edition. USA : Wadsworth, Cengage Learning.

http://www.socialstudies.com/pdf/LSC116DVG.pdf

Written by akg

Leave a Reply