Galaktosemia adalah gangguan metabolisme yang berkembang ketika satu atau lebih enzim dalam jalur untuk memecah galaktosa tidak bekerja secara normal atau hilang. Jika tidak diobati, galaktosa akan terbentuk di aliran darah dan jaringan tubuh. Hal ini dapat menyebabkan katarak, pembesaran hati, cacat perkembangan, dan bahkan kematian dini. Untungnya, pembatasan diet galaktosa yang ketat membatasi risiko masalah kesehatan ini.

Galaktosa merupakan satu dari dua monosakarida yang membentuk laktosa. Dengan mengurangi asupan makanan laktosa, maka kita juga akan menurunkan asupan galaktosa. Kamu mungkin berpikir: Hal ini cukup mudah, hanya perlu menghindari susu, keju, yogurt, es krim, dan produk susu lainnya. Kamu akan terkejut dengan jumlah makanan berbeda yang mengandung bahan dasar laktosa atau susu. Beberapa makanan mewakili sumber galaktosa yang “tersembunyi” yang akan menimbulkan masalah bagi orang dengan galaktosemia.

Saat kamu berada di supermarket, perhatikan label makanan dengan saksama pada daging olahan; cream soup; Ikan beku yang dilapisi tepung roti; Dan aneka jajanan seperti roti, kue, dan kue kering. Carilah susu atau makanan yang berbahan dasar susu dalam bentuk berikut ini:
■ Susu kering atau padatan susu tanpa lemak
■ Laktosa
■ Whey protein atau padatan whey
■ Kasein atau kasein terhidrolisasi
■ Susu coklat
Makanan yang mengandung salah satu dari yang telah disebutkan merupakan makanan yang dilarang atau sangat dibatasi bagi seseorang dengan galaktosemia. Selain dengan menghindari makanan yang kaya galaktosa, penting untuk diingat bahwa pola makan yang sehat juga tetap dibutuhkan untuk menjaga kesehatan tubuh sehingga terhindar dari penyakit lain yang tidak diinginkan. Semoga info gizi kali ini bermanfaat bagi teman-teman.

Sumber: Manore, Melinda, dkk. 2011. The Science of Nutrition. 2nd ed. San Francisco: Pearson Benjamin Cummings.

Written by akg

Leave a Reply