Bulimia Nervosa adalah suatu perilaku makan menyimpang yang memiliki karakteristik makan berlebihan yang berulang (binge eating) diikuti oleh perilaku kompensasi yang tidak tepat untuk mencegah penambahan berat badan dan oleh perhatian yang berlebihan terhadap berat badan dan bentuk tubuh. Contoh dari perilaku kompensasi tersebut dapat berupa penyalahgunaan obat pencahar ataupun memuntahkan makanan yang telah dimakan.
Terdapat 2 tipe Bulimia Nervosa, yaitu sebagai berikut :
- Jenis Pembersihan (Purging): individu tersebut secara teratur dengan sengaja memuntahkan makanan dengan paksa atau melakukan penyalahgunaan obat pencahar, diuretik, atau enema
- Jenis Tanpa pembersihan (Non-purging): individu tersebut menggunakan perilaku kompensasi yang tidak tepat, seperti melakukan puasa atau olahraga berlebihan, tetapi belum melakukan penyalahgunaan obat pencahar, diuretik, atau enema dan belum dengan sengaja memuntahkan makanan dengan paksa
Menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, berikut ini merupakan kriteria diagnostik untuk bulimia nervosa :
- Makan berlebihan (binge eating) yang berulang kali (berepisode). Satu episode binge eating dicirikan oleh kedua hal berikut:
- Makan, dalam periode waktu yang terpisah (cth dalam periode 2 jam), sejumlah makanan yang lebih besar/banyak dari orang pada umumnya, yang akan makan pada periode waktu dan kondisi yang sama.
- Perasaan tidak memiliki kendali atas makan selama episode binge eating Contohnya perasaan bahwa seseorang tidak dapat berhenti makan atau mengendalikan apa atau berapa banyak yang dimakan seseorang
- Perilaku kompensasi yang tidak tepat dilakukan berulang untuk mencegah penambahan berat badan, seperti sengaja memuntahkan makanan dengan paksa, puasa, olahraga berlebihan, penyalahgunaan obat pencahar, diuretik, enema, atau obat lainnya.
- Makan berlebihan (binge eating) dan perilaku kompensasi yang tidak tepat keduanya terjadi, pada rata-rata, setidaknya dua kali seminggu selama 3 bulan.
- Evaluasi diri terlalu dipengaruhi oleh bentuk dan berat badan.
- Gangguan tidak terjadi secara eksklusif/khusus selama episode Anorexia Nervosa.
Seiring berjalannya waktu, penderita Bulimia Nervosa pada umumnya memiliki gejala dan ciri-ciri sebagai berikut:
- Daerah pipi atau rahang bengkak
- Gangguan fungsi kekebalan tubuh
- Masalah gigi, seperti gigi berlubang, dan gigi menjadi sensitif
- Rusak pembuluh darah di mata
- Refluks asam, konstipasi, dan masalah pencernaan lainnya
- Dehidrasi parah
- Kesulitan berkonsentrasi dan sering mengalami pusing
- Pada perempuan, terjadi menstruasi tidak teratur
Kemudian, pada umunya penderita Bulimia Nervosa mengalami perubahan perilaku seperti berikut:
- Perilaku makan berlebihan (binge eating) yang berulang kali dan diikuti dengan perilaku kompensasi yang tidak tepat, seperti dengan sengaja memuntahkan makanan, puasa, penyalahgunaan obat atau zat.
- Sering pergi ke kamar mandi setelah makan (untuk melakukan muntah dengan paksa)
- Tidak dapat berhenti makan atau mengendalikan apa atau berapa banyak yang dimakan.
- Banyak berolahraga, bahkan dalam cuaca buruk atau ketika terluka dan lelah
- Menunjukkan perhatian ekstrim dengan berat dan bentuk tubuh
- Memiliki masalah kesehatan mental lainnya, seperti peningkatan frekuensi gejala depresi (contohnya percaya diri rendah) atau gangguan suasana hati pada individu dengan Bulimia Nervosa.
- Individu dengan Bulimia Nervosa biasanya berada dalam kisaran berat badan normal, meskipun beberapa mungkin sedikit kekurangan berat badan atau kelebihan berat badan.
Penyebab Bulimia Nervosa
Bulimia mungkin terjadi karena kombinasi dari kondisi biologis dan peristiwa kehidupan seseorang. Faktor-faktor yang termasuk kombinasi tersebut adalah sebagai berikut :
- Faktor keturunan/genetik
Jika salah satu anggota keluarga inti menderita atau memiliki riwayat bulimia, maka risiko seseorang untuk menderita bulimia akan meningkat.
- Faktor psikologis
Risiko terkena bulimia semakin tinggi jika individu tersebut mengalami gangguan psikologis, seperti depresi, rasa cemas, percaya diri yang rendah, gangguan stres pascatrauma (PTSD), dan obsessive compulsive disorder (OCD).
- Faktor lingkungan sosial
Bulimia dapat muncul akibat pengaruh tekanan dan kritik dari orang-orang sekitar mengenai kebiasaan makan, bentuk tubuh, atau berat badan.
- Faktor sosio-kultural
Pengaruh masyarakat yang seringkali menimbulkan stereotip bahwa tubuh yang kurus merupakan tubuh yang ideal.
Sumber :
- Frances, A., Pincus, H. and First, M., 1994. Diagnostic And Statistical Manual Of Mental Disorders. 4th ed. Washington, DC: American Psychiatric Association, pp.545-550.
- Willy, T., 2019. Bulimia. [online] Alodokter. Available at: <https://www.alodokter.com/bulimia> [Accessed 4 July 2020].
- Johnson, D., Gutner, C., Chavez, M. and Becker, K., 2017. Bulimia Nervosa. [online] womenshealth.gov. Available at: <https://www.womenshealth.gov/mental-health/mental-health-conditions/eating-disorders/bulimia-nervosa> [Accessed 4 July 2020].
- Krisnani, H., Santoso, M. and Putri, D., 2017. Gangguan Makan Anoreksia Nervosa dan Bulimia Nervosa Pada Remaja. Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(3), pp.390-447.
- Kourkouta, L., Frantzana,, E., Iliadis, C., Kleisiaris, C. and Papathanasiou, I., 2019. Bulimia Nervosa : A Review. Sanitas Magisterium, 5(1), pp.1-6.


Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.